Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Beberapa Kenangan Kecil bersama Harmoko

Kompas.com - 05/07/2021, 14:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENJELANG Mei 1982, saya mulai kenal langsung dan banyak berbincang-bincang dengan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia dan Pemimpin Umum/Redaksi Pos Kota (waktu itu) , Harmoko.

Tempat bertemu di ruang jumpa pers Kantor Pusat Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya di Slipi, Jakarta.

Waktu itu menjelang pemilihan umum Mei 1982. Perbincangan kami cukup akrab, ngalor-ngidul. Banyak canda.

Saat itu saya wartawan yang mendapat tugas tetap sehari-hari di berbagai markas partai politik (termasuk Golkar), Departemen Penerangan (Deppen), dan Markas Besar Hankam/ABRI (sebagai cadangan).

Setelah itu beberapa kali pertemuan dan perbincangan di berbagai tempat lain. Pada 1983, pria kelahiran Kertosono, Nganjuk Jawa Timur, 7 Frebuari 1939 itu diangkat jadi Menteri Penerangan menggantikan Ali Moertopo.

Bertemulah kami hampir setiap hari. Saat itu saya juga sebagai wartawan yang ditugaskan liputan di Departemen Tenaga Kerja di bawah Menteri Sudomo.

Klompencapir

Sebagai Menteri Penerangan, Harmoko sering mengajak saya mengikuti perjalanan ke berbagai pelosok Indonesia.

Perjalanan-perjalanan Harmoko ini memunculkan istilah-istilah populer yang diciptakannya, antara lain Safari Ramadhan dan komunikasi atau temu “sambung rasa”.

Dari sini Harmoko juga menciptakan Klompencapir: kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa. Kelompok ini khusus untuk para petani dan nelayan.

Belum lama menjadi Menpen, Harmoko mengatakan kepada saya akan mendirikan, Pusat Informasi Nasional (PIN). Dalam acara pidato pembukaannya, Harmoko minta saya untuk berdiri di sebelahnya. Ia pidato hampir satu jam setengah saat itu. Disiarkan langsung oleh TVRI dan RRI.

“Berdiri dekat saya ya supaya Dik Osdar jadi lebih ngetop ketimbang saya,” ujarnya saat itu.

Betul juga sore hari ketika saya tiba di kantor Redaksi Harian Kompas, di meja kerja saya ada tumpukan kertas pesan telepon.

Sampai temen saya yang lama tidak saling jumpa mencoba mengontak saya dari Merauke, Irian Barat (waktu itu).

Seorang petugas hubungan masyarakat (Humas) Deppen juga mengatakan kepada saya, bahwa banyak orang yang kontak ke Humas Deppen untuk minta berkenalan dengan saya.

Kata teman dari Humas Deppen itu, tumpukan kertas pesan itu disimpan oleh seorang pegawai Deppen yang bertugas DI PIN. Kantor PIN saat itu persis di depan ruang wartawan di bagian depan gedung Deppen, Jalan Merdeka Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com