Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Kesehatan Terus Upayakan dan Monitor Ketersediaan Oksigen

Kompas.com - 04/07/2021, 15:12 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan, pemerintah terus mengupayakan dan memonitor ketersediaan oksigen, menyusul adanya laporan dari masing-masing rumah sakit terkait stok oksigen.

"Kami mengupayakan dan monitor ketersediaaan (tabung oksigen)," ujar Nadia kepada Kompas.com, Minggu (4/7/2021).

Meski begitu, ia memastikan bahwa ketersediaan pasokan oksigen masih mencukupi. Walau pun hal itu tetap harus diwaspadai mengingat jumlah pasien Covid-19 yang meningkat.

Selain itu, tabung oksigen juga tidak hanya diberikann kepada pasien Covid-19 saja.

"Sampai saat ini mencukupi, tapi kita harus tetap waspada karena jumlah pasien yang harus ditangani tidak bisa kita prediksi," kata dia.

Baca juga: Stok Oksigen Aman, RSUD Sumedang hanya Kekurangan Nakes dan BOR Penuh

Lebih jauh, Nadia meminta masyarakat untuk tidak menyetok oksigen di rumah sehingga tidak menimbulkan kelangkaan di lapangan.

Menurut Nadia, banyak masyarakat yang lebih membutuhkan oksigen tersebut demi keselamatan jiwa mereka.

"Kami juga sudah meminta kran impor tabung oksigen ditambah dan meminta industri gas memprioritaskan produksi oksigen untuk kesehatan," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, kebutuhan oksigen di beberapa daerah mengalami peningkatan. Salah satunya di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Kondisi tersebut membuat stok oksigen cair (liquid oxygen) di RSUP dr Sardjito Sabtu (3/7/2021) menipis.

Baca juga: Ada Fatwa Haram, MUI Minta Masyarakat Tak Timbun Tabung Oksigen

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta mengirim surat memohon dukungan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19.

Surat permohonan ini ditujukan kepada Menteri Kesehatan RI dan beberapa pejabat lainnya.

Surat permohonan dukungan oksigen ini ditandatangani oleh Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto.

Di dalam surat menyebutkan jika di RSUP Dr Sardjito terjadi kelangkaan oksigen karena melonjaknya pasien Covid-19.

Direktur RSUP Dr Sardjito telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dari penyedia maupun tempat lain.

Baca juga: Stok Oksigen RSUD Ngudi Waluyo Blitar Menipis, Ini Kata Direktur

Akan tetapi, sampai saat ini masih mengalami kendala dan pasokan oksigen diperkirakan paling cepat akan datang ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada hari Minggu tanggal 4 Juni 2021 pukul 12.00 WIB.

Persediaan oksigen sentral di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta akan mengalami penurunan pada Sabtu tanggal 3 Juli 2021 pukul 16.00 WIB sampai dengan kehabisan persediaan oksigen pada pukul 18.00 WIB.

Sehingga berisiko pada keselamatan pasien yang dirawat, baik pasien Covid-19 maupun non Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com