Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Minta Kebijakan Pembatasan untuk Atasi Lonjakan Kasus Covid-19, Apa Pun Namanya

Kompas.com - 28/06/2021, 08:13 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono meminta pemerintah mempertahankan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat seiring meningkatnya kasus Covid-19 belakangan ini.

"Pembatasan ini harus dipertahankan, cuma volumenya dinaikkan atau diturunkan, ini menjadi penting," ujar Pandu dalam diskusi virtual yang digelar Medcom.id, Minggu (27/6/2021).

Sejak 2020, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pembatasan aktivitas masyararakat di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Rekor Kasus Baru Covid-19, Tingginya Kematian Pasien, hingga Desakan PSBB...

Kebijakan itu mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.

Menurut Pandu, apa pun nama kebijakan tersebut, pada dasarnya memiliki esensi sebagai pembatasan.

Pandu menilai bahwa kebijakan tersebut efektif untuk menekan laju penularan yang selama ini banyak disebabkan oleh pergerakan penduduk.

"Bedanya dengan tahun lalu adalah sekarang kita karakteristik virusnya berubah. Jauh lebih ganas, lebih mudah menular dan meningkatkan kematian," kata dia.

Baca juga: Beda antara PSBB, PPKM Jawa-Bali, dan PPKM Mikro

Pandu mengingatkan, setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi terjadinya penularan Covid-19, yakni perilaku manusia dan karakteristik virusnya.

Menurut dia, hal ini bisa diantisipasi apabila masyarakat benar-benar dapat menjalankan protokol kesehatan.

"Selama kita bisa mengendalikan atau bisa bekerja sama seluruh penduduk untuk membatasi, disiplin, menggunakan 3M, sebenarnya tanpa vaksin pun kita bisa sudah bisa mengendalikan," kata dia.

Pemerintah mencatat, hingga Minggu (27/6/2021), kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.115.304. Jumlah itu bertambah 21.342 kasus hanya dalam tempo 24 jam terakhir.

Baca juga: 21.342 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia Cetak Jumlah Tertinggi di Dunia Hari Ini

Sedangkan angka kematian sebanyak 57.138 dan kesembuhan 1.850.481.

Selain itu, pemerintah juga mencatat adanya kasus aktif di tengah masyarakat sebanyak 207.685.

Ini merupakan jumlah tertinggi kasus aktif selama pandemi berlangsung di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com