Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya 1 Juta Kasus Covid-19 Indonesia Butuh Waktu 331 Hari, Kini 147 Hari

Kompas.com - 22/06/2021, 13:30 WIB
Wahyuni Sahara,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia sudah tembus 2 juta kasus selama pandemi berlangsung, tepatnya sebanyak 2.004.445 orang pada Senin, 21 Juni 2021.

Penambahan kasus Covid-19 ini memiliki rentang waktu yang sangat cepat daripada 1 juta kasus sebelumnya.

Berdasarkan penghitungan Kompas.com, penyebaran virus Covid-19 butuh waktu sekitar 147 hari dari 1 juta kasus pada 26 Januari 2021 hingga mencapai 2 juta kasus pada hari ini.

Sebelumnya, kasus Covid-19 membutuhkan waktu sekitar 331 hari sejak kasus Covid-19 diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020 hingga menembus 1 juta kasus pada 26 Januari 2021.

Baca juga: UPDATE: Tambah 14.536 Orang, Kasus Covid-19 Indonesia Lewati 2 Juta

Penambahan kasus harian nasional juga mencatat rekor baru sejak awal pandemi, yaitu 14.536 orang.

Sebelumnya, rekor penambahan kasus harian tertinggi pernah juga terjadi pada 30 Januari 2021, yaitu sebanyak 14.518 kasus.

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dipengaruhi sejumlah hal, yaitu:

Liburan Lebaran

Liburan Lebaran menjadi penyebab kasus Covid-19 di Indonesia melonjak tajam. Terbukti, sejak satu minggu Lebaran pada 25 Mei 2021 peningkatan kasus terjadi. Padahal, umumnya dampak dari libur panjang baru terlihat pada minggu kedua dan ketiga setelah masa liburan.

Namun, kali ini, kasus Covid-19 sudah menunjukkan peningkatan meski libur Lebaran baru berlalu satu minggu.

Baca juga: UPDATE 21 Juni: Sebaran 14.536 Kasus Baru di 33 Provinsi, Jakarta Tembus 5.000 Kasus

"Ini menandakan belum mencapai minggu kedua saja kasus sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan, bahkan kasus kematian juga mengalami kenaikan. Ini adalah alarm untuk kita semua," kata Jubir Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/5/2021).

Sejak saat itu, jumlah kasus belum pernah mengalami penurunan.

Dari rata-rata kasus per minggu 6.000-an per hari, naik menjadi 7.000-an hingga mendekati sekitar 15.000 per hari dalam minggu ini.

Baca juga: Sebaran Virus Corona Varian Alpha, Beta, dan Delta di 12 Provinsi...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com