Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Biologi Molekuler Minta Hasil Validasi GeNose Segera Dipublikasikan

Kompas.com - 22/06/2021, 10:38 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli biologi molekuler Ahmad Utomo meminta hasil validasi eksternal penggunaan Gadjah Mada Electric Nose Covid-19 atau GeNose C19 segera dipublikasikan.

Jika belum ada publikasi, ia menyarankan agar penggunaan alat tersebut untuk pemeriksaan pelaku perjalanan dihentikan sementara.

"Sebaiknya hasil penelitiannya atau validasi eksternalnya segera dipublikasikan. Kalau ada publikasi, dan menunjukkan hasilnya baik, maka pemakaian GeNose bisa dilanjutkan," kata Ahmad, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (22/6/2021).

Baca juga: Ahli Minta Penggunaan Tes GeNoSe Dihentikan Sementara, Ini Alasannya

Sebaliknya, apabila dalam waktu dekat belum ada publikasi resmi dari tim peneliti, maka sebaiknya syarat bagi pelaku perjalanan kembali menggunakan swab test PCR dan antigen.

Sebab, kata Ahmad, kedua metode tersebut telah sesuai dengan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan memiliki tingkat validasi lebih baik.

Adapun validasi eksternal dilakukan secara independen oleh tim peneliti dari institusi non-UGM dan berlangsung hingga April.

"Sementara itu, sekarang sudah bulan Juni. Dugaan saya sampai sekarang pengumpulan data sudah lebih dari 10.000. Jumlah tersebut sudah cukup untuk memvalidasi," ungkapnya.

Ahmad menyarankan penggunaan GeNose untuk syarat perjalanan dihentikan lebih dahulu. Ia mengatakan, dalam mengembangkan diagnostik Covid-19 harus dicari siapa individu yang benar-benar terpapar.

Ia khawatir dengan tingkat sensivitas GeNose sebelum ada hasil validasinya.

"Mampu atau tidak mendeteksi orang yang membawa virus. Sebab jika digunakan untuk verifikasi syarat perjalanan, maka harus memastikan pelaku perjalanan benar-benar negatif Covid-19. Sehingga sensitivitasnya harus tinggi," tutur dia.

Baca juga: Kompleksnya Protokol Kesehatan di Proyek MRT Bundaran HI-Kota, Wajib Tes GeNose Tiap Hari

Ahmad menjelaskan, validasi independen adalah hal yang jamak dilakukan dalam pengembangan produk hasil penelitian.

Ia mencontohkan saat PT Bio Farma mengembangkan alat tes kit RT-PCR BioCOV-19 juga didahului dengan pengiriman ke beberapa laboratorium untuk diuji.

"Sehingga standar keamanana harus diikuti. Artinya apabila GeNose yang merupakan produk dalam negeri dan aman tentu sangat baik. Sebab ini menyangkut keselamatan masyarakat," kata Ahmad.

Sebelumnya, pemerintah menggunakan GeNose C19 sebagai alat pemeriksaan Covid-19 bagi pelaku perjalanan berbagai sarana tranpsortasi.

Hal itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi Covid-19 yang diterbitkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Salah satu poin aturan dalam SE ini yakni memperbolehkan pelaku perjalanan transportasi udara menggunakan GeNose sebagai alat pemeriksaan sebelum bepergian.

"Pelaku perjalanan transportasi udara wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum keberangkatan, atau hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam sebelum keberangkatan, atau hasil negatif tes GeNose C19 di Bandar Udara sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan dan mengisi e-HAC Indonesia," dikutip dari SE tersebut.

Selain transportasi udara, penggunaan GeNose juga berlaku untuk untuk pelaku perjalanan transportasi laut, penyeberangan laut, kereta api antarkota, tes acak perjalanan darat menggunakan transportasi umum dan syarat bagi pelaku perjalanan darat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com