Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Kenaikan Kasus Covid-19 di DKI 300 Persen dalam 10 Hari, Paling Signifikan

Kompas.com - 11/06/2021, 19:51 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, Pulau Jawa mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang sangat signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Dari sejumlah provinsi, DKI Jakarta menjadi wilayah yang lonjakan kasusnya paling tinggi.

"DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kenaikan kasus yang paling signifikan di mana dalam 10 hari saja kasusnya meningkat lebih dari 300 persen," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (11/6/2021).

Baca juga: Waspada Ledakan Covid-19 di Jakarta: Muncul Ratusan Klaster Keluarga hingga Lonjakan Pasien di RS Wisma Atlet

Wiku mengatakan, pada 1 Juni 2021 kasus Covid-19 harian di Ibu Kota Negara mencapai 519 kasus. Angka ini melonjak drastis pada 10 Juni 2021, yakni 2.091 kasus Covid-19 dalam satu hari.

Selain peningkatan kasus baru, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan virus corona di DKI juga mengalami lonjakan.

"BOR di DKI Jakarta mencapai 62,13 persen," ujarnya.

Selain DKI, DI Yogyakarta juga mengalami kenaikan kasus Covid-19 hingga 107 persen, bertambah 445 kasus dalam satu hari saja pada 10 Juni. Sementara, BOR di DIY mencapai 54,38 persen.

Selanjutnya, peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Timur mencapai 89 persen, bertambah 425 kasus dalam satu hari. Sedangkan persentase BOR di provinsi tersebut sebesar 31,57 persen.

Di Jawa Tengah, kasus Covid-19 meningkat hingga 80 persen, bertambah 1.500 kasus pada 10 Juni. Sementara BOR mencapai angka 66,89 persen.

Banten mengalami kenaikan kasus Covid-19 hingga 57 persen dan BOR mencapai 53,87 persen.

"Selanjutnya Jawa Barat mengalami kenaikan 49 persen dalam 10 hari terakhir dengan BOR mencapai 61,75 persen," ujar Wiku.

Dengan adanya catatan tersebut, Wiku meminta para kepala daerah meningkatkan penanganan Covid-19.

Untuk mengatasi tingginya bed occupancy rate, rumah sakit rujukan Covid-19 diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang dan berat. Sementara yang bergejala ringan dan tanpa gejala diimbau melakukan isolasi mandiri di rumah atau di tempat isolasi terpusat dengan terus dipantau penanganannya.

Wiku juga meminta pemerintah daerah segera mengonversi tempat tidur pasien non Covid-19 untuk pasien virus corona, serta menambah tempat isolasi terpusat.

"Untuk menjaga beban rumah sakit dan tenaga kesehatan agar tidak kewalahan," ujarnya.

Baca juga: Satgas Covid-19: Sekolah Tatap Muka Tak Boleh Lebih dari 2 Kali Seminggu

Sementara, untuk mengatasi lonjakan kasus, Wiku meminta fungsi posko penanganan Covid-19 di daerah dimaksimalkan. Pemda dan Satgas didorong untuk meningkatkan testing, tracing, dan treatment.

Bersamaan dengan itu, masyarakat diminta tetap waspada terhadap penularan virus corona dengan terus menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak.

"Kita tidak pernah tahu di mana dan bagaimana kita bisa tertular virus Covid-19, untuk itu waspada adalah kunci untuk menghindarinya," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com