Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR: Sekaranglah Saatnya Pemerintah Tarik Rem Redakan Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 11/06/2021, 14:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris meminta pemerintah kembali menarik rem untuk meredam lonjakan penularan Covid-19 di sejumlah daerah imbas libur Lebaran.

"Kalau Pak Presiden pernah mengungkapkan strategi gas-rem dalam penangangan Covid-19, menurut saya sekaranglah saatnya pemerintah menarik kembali remnya," kata Charles dalam keterangan tertulis, Jumat (11/6/2021).

Charles menyerahkan bentuk pembatasan yang akan diterapkan kepada pemerintah. Ia hanya menekankan, masyarakat tidak bisa dibiarkan berkegiatan tanpa batas.

Baca juga: Dinkes DKI: Ada 988 Klaster Keluarga Setelah Libur Lebaran 2021

Politikus PDI-P itu menilai, kondisi saat ini sudah cukup mengkhawatirkan berkaca pada lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah, antara lain Kudus, Bangkalan, Semarang, dan Jakarta.

Ia pun menyoroti angka keterisian rumah sakit (bed occupancy rate/BOR) di Jakarta yang telah mencapai 59 persen.

"Khusus di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, keterisian sudah 67 persen, dan tiap hari jumlah pasien yang masuk bertambah. Pagi tadi, saya mendapat laporan 400-an pasien masuk Wisma Atlet, ambulans sampai antre," ujar Charles.

Merujuk data Kementerian Kesehatan, ia juga menyebut BOR di sejumlah daerah telah mencapai angka yang cukup tinggi yakni Jawa Tengah sebesar 65 persen serta Kalimantan Barat, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta masing-masing 59 persen.

Ia berharap, dengan kebijakan pengetatan oleh pemerintah, angka penularan Covid-19 dapat melandai sehingga angka keterisian rumah sakit juga turun.

“Kalau pemerintah tidak segera menarik rem, saya khawatir lonjakan penularan semakin menjadi tidak terkendali dan rumah sakit tidak sanggup lagi menampung pasien. Kalau sudah begini, bukan tidak mungkin kondisi seperti di India terjadi di Indonesia,” kata dia.

Baca juga: Bupati Kudus: Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 adalah Euforia Vaksin, Wisata dan Tradisi Lebaran

Di samping itu, ia mendorong pemerintah untuk mempercepat vaksinasi Covid-19. Ia mengingatkan, kesuksesan vaksinasi merupakan jalan utama keluar dari pandemi.

“Kondisi kita sekarang kejar-kejaran antara vaksinasi dan laju penularan. Saya berharap seluruh elemen masyarakat bisa berpartisipasi dalam vaksinasi, agar Indonesia segera keluar dari pandemi dan masa-masa sulit ini," kata Charles.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com