JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pertemuan antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat peresmian patung Bung Karno di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah memicu tafsir yang dikaitkan dengan politik.
Hal tersebut yang kemudian dinilainya menyebabkan kemunculan relawan yang mengusung kembali pasangan Megawati-Prabowo untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 20224.
"Saya pikir kalau ini lagi tren kemudian ditafsirkan sebagai berkaitan dengan hal politik. Saya pikir ini terpicu karena ada peresmian patung di Kemenhan," kata Dasco dalam pernyataan video yang diterima Kompas.com, Rabu (9/6/2021).
Baca juga: Puan Sebut Megawati Punya Visi yang Tak Terbayangkan
Dasco menilai, pertemuan itu justru seharusnya dimaknai sebagai persahabatan kedua orang dan tidak serta merta bermuatan politik.
Oleh karena itu, pengusungan pasangan Mega-Pro untuk Pilpres 2024 yang digalakkan oleh relawan tak lantas bisa langsung terjadi.
"Saya pikir yang namanya persahabatan itu kan tidak serta merta kemudian, ya, ayo, langsung jadi pasangan capres-cawapres, kan begitu," ujar dia.
Akan tetapi, Wakil Ketua DPR ini tak mempermasalahkan adanya relawan yang mengusung pasangan tersebut.
Menurut dia, aspirasi yang diusulkan relawan itu sah-sah saja di negara yang berdemokrasi. Negara juga tidak boleh serta merta menolak ataupun melarang adanya aspirasi tersebut.
Meski demikian, Dasco mengatakan bahwa partainya belum sama sekali memutuskan apa pun terkait Pilpres 2024, baik itu siapa sosok yang akan diusung maupun akan membangun koalisi.
Ia mengatakan, akan lebih baik apabila semua pihak saat ini bersama fokus dan berkonsentrasi menghadapi pandemi Covid-19.
"Saya pikir yang lebih penting sekarang bagaimana kita sama-sama konsentrasi menghadapi pandemi Covid-19. Sampai saat ini di Gerindra malah belum diputuskan, mau maju atau tidak maju, atau siapa yang mau maju. Untuk koalisi mungkin saja, bisa ke mana saja, dan bisa dengan siapa saja," tutur Dasco.
Baca juga: Kedekatan Megawati-Prabowo dan Kemungkinan Koalisi PDI-P-Gerindra pada 2024
Sebelumnya diberitakan, relawan Megawati Soekarnoputri yaitu Pro Mega Center mendorong Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk kembali maju menjadi calon presiden.
Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai berpotensi mendampingi Megawati.
Hal itu disampaikan Direktur Pro Mega Center Mochtar Mohammad, melalui keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).
Perlu diketahui, Pro Mega Center adalah kelompok relawan yang sudah lama aktif mendukung Megawati.
“Pak Prabowo bisa,” kata Mochtar, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (8/6/2021).
Mochtar menilai duet Megawati dan Prabowo merupakan kesuksesan yang tertunda pada Pemilu 2009.
“2009 kesuksesan yang tertunda,” ucap Mochtar.
Baca juga: Gerindra Tak Mau Asumsikan Kedekatan Prabowo-Mega dengan Berkoalisi pada Pilpres 2024
Tak sampai di situ, ia berpendapat bahwa pengusungan Megawati dan Prabowo sebagai capres dan cawapres dapat membentuk koalisi besar.
Menurut dia, duet Megawati dan Prabowo berpotensi membuat tidak ada calon lain yang berani maju di Pilpres.
Munculnya wacana Megawati dan Prabowo maju sebagai pasangan dalam Pilpres 2024 terjadi setelah keduanya bertemu di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dalam rangka peresmian Patung Bung Karno.
Kedekatan kedua ketua umum partai politik itu seakan ditegaskan pada momen peresmian patung Bung Karno di Lapangan Bela Negara Kementerian Pertahanan, Minggu (6/6/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.