KOMPAS.com - Prananda Prabowo menjadi sorotan saat menemani Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri meresmikan patung kuda Bung Karno pada hari Minggu, 6 Juni 2021.
Jika dibandingkan dengan Puan Maharani, Prananda memang jarang terlihat di depan publik. Keduanya merupakan anak dari Megawati.
Prananda diketahui lebih banyak berada di belakang layar. Akan tetapi, dalam berbagai kesempatan ia beberapa kali terlihat mendampingi Mega. Seperti apa profilnya?
Baca juga: Prananda Jadi Sorotan Saat Temani Megawati Hadiri Peresmian Patung Bung Karno
Muhammad Prananda Prabowo lahir pada 23 April 1970. Ia adalah puta kedua Megawati dari suami pertamanya, Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso.
Prananda selama in idikenal sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan informasi.
Kiprah Prananda di politik
Prananda pertama kali muncul di publik saat Megawati mengajaknya dalam konferensi pers bersama sang adik, Puan Maharani, menjelang pembukaan Kongres III PDI-P 2010 di Bali.
Namanya semakin dikenal saat Mega mengumumkan namanya masuk dalam struktur kepengurusan PDI-P periode 2015-2020. Ia diberi mandat sebagai Ketua DPP PDI-P Bidang Ekonomi Kreatif.
Sebelumnya, Pranana juga pernah menjadi Kepala Ruang Penghendali dan Analisa Situasi di PDI-P.
Baca juga: Pekik Merdeka Prananda dan Potensi Jadi Penerus Mega...
Selama ini, Prananda adalah konseptor pidato politik Megawati. Salah satu pidato Megawati yang mendapat banyak pujian dari berbagai pihak adalah pidato Pembukaan Kongres III PDI-P tahun 2010.
Saat itu, Prananda menyisipkan penggalan nasihat dari "Kitab Bhagawad Gita": karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana ke dalam pidato Mega. Artinya, kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi.
Oleh sejumlah kaum Marhaen, Prananda ini dianggap sebagai salah satu pewaris trah Soekarno.
Baca juga: 3 Fakta di Balik Sosok Prananda Prabowo, Putra Megawati yang Jarang Tampil Depan Publik
Bahkan, ia pernah didaulat sebagai keturunan ideologis Bung Karno yang paling tepat menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Ia juga dinilai memiliki potensi yang cukup besar. Cara pengorganisasiannya sangat detail. Orangnya memang tidak menonjol, tetapi dekat dengan siapa pun.
Baca juga: Momen Kedekatan Prabowo dan Megawati Saat Resmikan Patung Bung Karno