Percepatan vaksinasi dalam negeri
Sementara itu, Olivi menilai, Indonesia termasuk negara yang bergerak cepat dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Hal tersebut menempatkan Indonesia di posisi kedua dari 11 negara yang tergabung dalam anggota World Health Organization South-East Asia Regional Office (WHO SEARO).
Ke-11 negara tersebut yaitu Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste dan Indonesia.
"Sebagai negara yang belum bisa menciptakan vaksin sendiri, negara kita sudah cukup advance dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19-nya," kata Olivi.
Sementara itu, pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 mencapai 1 juta penyuntikan per hari pasca-Lebaran 2021.
Baca juga: UPDATE 8 Juni: 6.294 Kasus Baru Tersebar di 32 Provinsi, Tertinggi Jawa Tengah
Kepala Divisi Ritel dan Pelayanan PT Bio Farma Mahsun Muhammad mengatakan, untuk mencapai angka tersebut, terdapat tiga poin yang perlu dilaksanakan secara bersamaan.
Pertama, ketersediaan vaksin Covid-19 yang cukup. Kedua, distribusi vaksin dan ketiga, pelaksanaan vaksinasi.
Ketersediaan vaksin Covid-19, kata dia, akan dilakukan secara bertahap, baik untuk vaksinasi program pemerintah dan vaksinasi gotong royong.
"Ini juga sudah disiapkan dan kekurangannya tentunya impor yang sudah jadi ya dari AstraZeneca, juga tambahan dari program gotong royong yang Sinopharm," ujar Mahsun.
Berdasarkan hal tersebut, ia meyakini kecepatan pelaksanaan vaksinasi program dan vaksinasi gotong royong akan saling mendukung sehingga target vaksinasi Covid-19 sebanyak 1 juta per hari bisa tercapai.
"Sehingga seluruh programnya bisa berjalan beriringan dengan demikian jumlah yang divaksin akan meningkat sesuai yang kita harapkan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.