Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,86 Juta Kasus Covid-19 di Indonesia dan Akses Vaksin Covid-19 di Dunia yang Belum Merata

Kompas.com - 09/06/2021, 08:07 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Selasa (8/6/2021), total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.869.325 kasus.

Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan, jumlah kasus positif Covid-19 kembali bertambah setelah adanya penambahan 6.294 orang yang terpapar virus corona dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Dalam periode yang sama, pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19 bertambah 189 orang, sehingga angka kematian mencapai 51.992 orang, terhitung sejak awal pandemi.

Namun, pandemi Covid-19 masih memberikan harapan dengan bertambahnya jumlah pasien sembuh sebanyak 5.805 orang.

Dengan demikian, jumlah pasien sembuh mencapai 1.717.370 orang.

Sementara itu, saat ini tercatat ada 99.963 kasus aktif Covid-19. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Baca juga: UPDATE Corona 9 Juni: 5 Negara Kasus Tertinggi | Pfizer Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Anak di Bawah 12 Tahun

Akses vaksin di dunia belum merata

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, semakin banyak negara yang memutuskan untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 di negara masing-masing.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pemberian akses vaksin Covid-19 untuk seluruh negara di dunia belum merata.

"Untuk vaksin Covid-19 sendiri ternyata kita belum berhasil sebagai masyarakat dunia memberikan vaksin secara merata aksesnya kepada banyak negara," kata Immunization Officer WHO Indonesia Olivi Silalahi dalam diskusi secara virtual, Selasa.

Ia mengatakan, banyak negara di Afrika paling rendah dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, jika dibandingkan negara-negara di Amerika Utara.

Bahkan, kata dia, masih ada beberapa yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19.

"(Di Afrika pelaksanaan vaksinasi) yaitu sekitar 2 orang per 100 penduduk kalau dibandingkan dengan negara-negara di Amerika Utara, mereka sudah berhasil memvaksinasi sekitar 62 orang per 100 penduduk, hal ini cukup jauh ya," ujarnya.

Baca juga: UPDATE 8 Juni: Kasus Kematian akibat Covid-19 di Indonesia Mencapai 51.992

Berdasarkan hal tersebut, Olivi mengatakan, WHO telah memanggil seluruh pimpinan negara untuk mendorong vaksin Covid-19 dapat dijangkau oleh seluruh negara dan seluruh masyarakat, khususnya kelompok prioritas.

WHO, lanjut dia, menargetkan minimal 10 persen populasi di setiap negara pada September 2021 sudah divaksin Covid-19 dan terus meningkat hingga 30 persen pada Desember 2021.

Percepatan vaksinasi dalam negeri

Sementara itu, Olivi menilai, Indonesia termasuk negara yang bergerak cepat dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Hal tersebut menempatkan Indonesia di posisi kedua dari 11 negara yang tergabung dalam anggota World Health Organization South-East Asia Regional Office (WHO SEARO).

Ke-11 negara tersebut yaitu Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste dan Indonesia.

"Sebagai negara yang belum bisa menciptakan vaksin sendiri, negara kita sudah cukup advance dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19-nya," kata Olivi.

Sementara itu, pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 mencapai 1 juta penyuntikan per hari pasca-Lebaran 2021.

Baca juga: UPDATE 8 Juni: 6.294 Kasus Baru Tersebar di 32 Provinsi, Tertinggi Jawa Tengah

Kepala Divisi Ritel dan Pelayanan PT Bio Farma Mahsun Muhammad mengatakan, untuk mencapai angka tersebut, terdapat tiga poin yang perlu dilaksanakan secara bersamaan.

Pertama, ketersediaan vaksin Covid-19 yang cukup. Kedua, distribusi vaksin dan ketiga, pelaksanaan vaksinasi.

Ketersediaan vaksin Covid-19, kata dia, akan dilakukan secara bertahap, baik untuk vaksinasi program pemerintah dan vaksinasi gotong royong.

"Ini juga sudah disiapkan dan kekurangannya tentunya impor yang sudah jadi ya dari AstraZeneca, juga tambahan dari program gotong royong yang Sinopharm," ujar Mahsun.

Berdasarkan hal tersebut, ia meyakini kecepatan pelaksanaan vaksinasi program dan vaksinasi gotong royong akan saling mendukung sehingga target vaksinasi Covid-19 sebanyak 1 juta per hari bisa tercapai.

"Sehingga seluruh programnya bisa berjalan beriringan dengan demikian jumlah yang divaksin akan meningkat sesuai yang kita harapkan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com