Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Pemda Tekan Keterisian RS Rujukan Covid-19 hingga di Bawah 50 Persen

Kompas.com - 18/05/2021, 19:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah pusat menargetkan keterisian RS rujukan untuk pasien Covid-19 atau bed occupancy ratio (BOR) di daerah harus berada di bawah 50 persen.

Jokowi menyebutkan, hingga saat ini masih ada sejumlah daerah dengan BOR di atas 50 persen.

"Target kita sekarang (BOR) harus dibawah 50. (Saat ini) ada yang masih di atas 50 persen," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

Dia lalu mengungkapkan tiga daerah dengan BOR di atas 50 persen. Ketiganya yakni Sumatera Utara (56 persen), Kepulauan Riau (53 persen) dan Riau (52 persen).

Baca juga: Covid-19 Melonjak di Negara Tetangga, Jokowi: Hati-hati Pandemi Gelombang Kedua

Angka ini, kata Jokowi menunjukkan pasien positif Covid-19 banyak yang masuk RS.

"Kalau yang masuk ke RS banyak artinya memang harus hati-hati, super hati," tegasnya.

Kepala negara melanjutkan, angka BOR secara nasional kini sebesar 29 persen.

Saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada 2020, BOR di Indonesia pernah mencapai lebih dari 80 persen.

Jokowi juga menyinggung keterisian Wisma Atlet yang disebutnya sebagai parameter kondisi Covid-19 di Indonesia.

Saat ini, keterisian Wisma Atlet sebesar 15,5 persen. Saat lonjakan kasus Covid-19 pada 2020, keterisian di Wisma Atlet pernah mencapai lebih dari 90 persen.

Baca juga: Jokowi Akui Tracing dan Treatment dalam Penanganan Covid-19 Lemah

"Sehingga saya minta angka-angka seperti ini, gubernur bupati walikota, pangdam, danrem, dandim, kapolda, kapolres, kajati, kajari, seluruh sekda, asisten sekda semuanya tahu harus kondis angka-angka itu, di setiap daerahnya. Sehingga tahu apa yang harus dilakukan," tegas Jokowi.

"Kalau obatnya kurang berarti telepon Menkes untuk dikirim obat apa. Saya melihat dari grafik dan kurva yang ada mobilitas masyarakat di hari lebaran kemarin di tempat-tempat wisata ini naik tinggi sekali, 38 persen - 100,8 persen. Hati-hati dua minggu ke depan ini semuanya harus hati-hati," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com