Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2021, 15:08 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini (PNG) bekerja sama mengusut video sekelompok masyarakat Papua Nugini yang menyatakan mendukung kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Duta Besar RI untuk Papua Nugini Andriana Supandy meminta warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Papua Nugini tidak terprovokasi dengan video tersebut.

Andriana menyatakan, hubungan RI dan Papua Nugini selama ini terjalin dengan baik.

"Hubungan baik bilateral kedua negara terus meningkat seiring dengan komitmen dari pemerintah kedua negara untuk menjunjung tinggi perjanjian saling menghormati, persahabatan, dan kerja sama yang ditandatangani pada 1986," demikian keterangan KBRI Port Moresby, dikutip dari Antara, Sabtu (15/5/2021).

Baca juga: Pengamat LIPI: Dibutuhkan Pendekatan Non-militeristik Selesaikan Konflik di Papua

Dalam video yang beredar itu, mereka yang menyatakan mendukung KKB di Papua mengaku berasal dari Provinsi East Sepik. Mereka tampak memakai seragam militer sambil membawa senjata api.

Pemerintah Papua Nugini pun telah menugaskan pejabat dan aparat berwenang untuk melakukan investigasi di wilayan East Sepik.

Pemerintah setempat khawatir adanya potensi ancaman keamanan dari kelompok tersebut.

Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Papua Nugini Soroi Eoe MP mengatakan, pernyataan sekelompok masyarakat Papua Nugini dalam video itu merupakan tindakan kriminal.

Baca juga: Pelabelan KKB Teroris Dinilai Bisa Undang Kecurigaan Ada DOM Tersembunyi di Papua

Selain itu, Panglima Angkatan Bersenjata Papua Nugini Mayor Jenderal Gilbert Toropo menegaskan, pernyataan kelompok tersebut tidak mewakili masyarakat atau angkatan bersenjata Papua Nugini.

Toropo bahkan menyatakan tindakan kelompok tersebut dapat dikategorikan sebagai makar, karena mengklaim membentuk pasukan bersenjata di luar Angkatan Bersenjata Papua Nugini.

Ia mengatakan, pemerintah Papua Nugini akan melakukan penindakan hukum terhadap para pihak yang terlibat dalam video tersebut.

Baca juga: KKB Sering Gunakan Masyarakat Jadi Tameng dan Korban, Aparat Diminta Berhati-hati

KBRI menyatakan, video tersebut tidak berdampak terhadap hubungan baik antar kedua negara.

Menurut KBRI, komunikasi antarpemerintah, dunia usaha, serta masyarakat tidak terganggu dengan adanya video itu.

"Pemerintah Papua Nugini menghormati kedaulatan NKRI atas wilayah teritorialnya dan menganggap bahwa isu di Papua dan Papua Barat adalah isu dalam negeri pemerintah Indonesia," tulis KBRI.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com