Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Baru Virus Corona Berisiko Menular ke Anak-anak, Pemerintah Diminta Tunda Sekolah Tatap Muka

Kompas.com - 11/05/2021, 21:36 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Pulungan mengatakan, mutasi baru virus corona berisiko menular kepada anak-anak dan remaja. Hal ini merujuk pada kejadian penularan yang dilaporkan di sejumlah negara.

Adapun pemerintah menyatakan, tahun ajaran baru sudah dapat dimulai dengan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas pada Juli 2021.

"Mengingatkan bahwa bahaya mutasi virus ini mengintai anak dan remaja. Outbreak yang terjadi di Italia, Belanda, Perancis, India, serta Malaysia, menunjukkan adanya peningkatan infeksi covid pada anak dan remaja," ujar Aman, dikutip dari siaran pers IDI, Selasa (11/5/2021).

Baca juga: IDAI: Belajar dari Negara Lain, Waspada Bahaya Mutasi Virus Covid-19 Mengintai Anak dan Remaja

Berdasarkan data British Medical Journal, pada Januari 2021, jumlah anak dan remaja yang terinfeksi Covid-19 di Israel meningkat pesat sejak merebaknya varian B.1.1.7 asal Inggris.

Proporsi kasus pada pasien usia dibawah 10 tahun meningkat hingga 23 persen. Bahkan Israel juga telah membuka ruang ICU khusus Covid-19 untuk anak.

"Kemudian di Corzano, Italia, ditemukan sebagian besar warga yang terinfeksi Covid-19 adalah anak usia sekolah dasar atau lebih muda," ungkap Aman.

"Di kota kecil Lasingerland, Belanda, dari sekitar 818 guru, murid, staf sekolah yang diperiksa, ditemukan 123 kasus positif dengan 46 di antaranya diakibatkan varian mutasi virus baru B.1.1.7," ucapnya.

Baca juga: Satgas: Jika Mutasi Virus Corona Dibiarkan, Bisa Berdampak Buruk bagi Penanganan Pandemi

Selain itu, ada banyak kasus ditemukan juga di komunitas yang terkait dengan outbreak tersebut.

Aman menuturkan, outbreak yang terjadi di sejumlah negara tersebut menunjukkan harus ada kewaspadaan dalam pembukaan sekolah.

Oleh sebab itu, ia menyarankan langkah mitigasi risiko, seperti implementasi sistem bubble, penggunaan masker dan ventilasi yang baik dengan jumlah murid yang dibatasi.

Kemudian, screening berkala terhadap guru, murid serta staf sekolah sangat penting untuk dilakukan.

"Semestinya kasus di negara lain menjadi pelajaran bagi Indonesia untuk tidak membuka sekolah tatap muka (luring), jika tidak sesuai anjuran IDAI dan organisasi profesi kesehatan, serta bagi fasilitas pelayanan kesehatan agar mulai menyediakan ruang ICU covid khusus anak dan remaja," tutur dia.

Baca juga: 49 WN India di Indonesia Positif Covid-19, Satu di Antaranya Terpapar Mutasi Ganda B.1.617

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan data kasus varian baru virus corona dari Inggris, India dan Afrika Selatan.

Menurut Budi, penularan varian yang dikenal dengan nama B.1.1.7, B.1.617 dan B.1.351 itu terkonsentrasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Bali.

"Kita bisa lihat ini adalah varian dari Inggris yang kebanyakan masuknya sudah mulai bulan Januari dan ini beredar di daerah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Bali," ujar Budi, dalam konferensi pers seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Menkes Ungkap Peta Penularan 3 Varian Baru Virus Corona di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com