JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1442 Hijriah/2021 Masehi jatuh pada Kamis (13/5/2021).
Hal ini diputuskan berdasarkan sidang isbat di Kemenag yang dilakukan secara daring dan luring pada Selasa (11/5/2021).
"Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada hari Kamis 13 Mei 2021," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi persnya, Selasa malam.
Baca juga: PBNU: 1 Syawal 1442 Jatuh pada 13 Mei 2021
Yaqut keputusan itu ditetapkan, setelah mendengar paparan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag yang menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk, yaitu berkisar dari minus 5,6 sampai dengan minus 4,4 derajat.
Sementara berdasarkan penghitungan hisab, 1 Syawal juga akan jatuh pada Kamis 13 Mei 2021. Dengan demikian, maka secara astronomis atau hisab, hilal tidak dimungkinkan untuk dilihat.
Adapun rukyat dilaksanakan Kemenag tepatnya di 88 titik di seluruh Indonesia, hasilnya hilal juga masih belum terlihat.
Karena alasan tersebut, sidang isbat menyepakati untuk mengistikmalkan atau menyempurnakan bulan Ramadan menjadi 30 hari, sehingga tanggal 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada13 Mei 2021.
"Jadi, Rabu besok umat Islam di Indonesia masih akan menjalani ibadah puasa Ramadan, selanjutnya malam Kamis akan takbiran menyambut Idul Fitri," ucap dia.
Baca juga: Masjid Istiqlal Tak Gelar Shalat Idul Fitri, Imam Besar Minta Maaf
Hadir secara fisik dalam sidang Menag Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi Wakil Ketua Komisi VIII TB Ace Hasan Sadzily.
Kemudian Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, serta Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin dan hadir pula beberapa perwakilan Duta Besar negara sahabat.
Sementara para pimpinan ormas, pakar astronomi, Badan Peradilan Agama, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama lainnya mengikuti jalannya sidang isbat melalui media video telekonferensi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.