Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keresahan Pekerja Lepas di Istana Kepresidenan...

Kompas.com - 11/05/2021, 06:02 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak pengelola Istana Kepresidenan "memindahkan" 12 orang pekerja lepas (outsourcing) ke luar Istana.

Dengan pemindahan ini, nasib para pekerja lepas menjadi tidak jelas. Hal ini menimbulkan keresahan bagi mereka lantaran situasi ekonomi masih buruk akibat pandemi virus corona.

"Kami lagi sedih pak. Sebelum Lebaran ini, 12 orang teman kami diberhentikan di Istana. Alasannya dipindahkan bekerja ke luar Istana, berarti mereka dikembalikan ke perusahaannya dan tak lagi di Istana,"  kata Timo, sebut saja begitu, seorang pekerja lepas Istana, akhir pekan lalu di Istana Kepresidenan, Jakarta, melansir pemberitaan Kompas.id, Senin (10/5/2021).

Timo mempertanyakan apakah ada kebijakan yang membolehkan pemberhentian pekerja lepas pada masa pandemi dan ekonomi yang masih memburuk.

Ia khawatir Presiden, Kepala Sekretariat Presiden, dan Kementerian Sekretariat Negara tak tahu-menahu soal ini.

Baca juga: Tidak Mudik, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Akan Berada di Istana Bogor Saat Idul Fitri

Seperti mewakili 120 orang pekerja lepas Istana, Timo gelisah nasibnya dan teman-teman di Istana terancam.

Sebab, ia mendengar kabar dari pengawas pekerja taman Istana bahwa staf Istana tengah mencari 5 orang lagi pekerja yang bisa dipindahkan. Mereka kemudian akan digantikan oleh pekerja yang baru.

"Sebetulnya kalau diberhentikan, sekarang ini tidak boleh karena alasan  pandemi juga ekonomi lagi susah. Karena itu, pengelola Istana menggunakan istilah 'dipindahkan bekerja di luar Istana'," kata Timo.

"Kalau kerja di luar Istana, berarti tak lagi kerja di Istana, dan suatu saat kami benar-benar di PHK dari perusahaan rekanan," tuturnya.

Dengan gaji sekitar Rp 4,6 juta per bulan, kehidupan para pekerja lepas Istana bisa dibilang lumayan.

Belum lagi, mereka juga mendapat makan siang di Istana. Dengan begitu, pengeluaran bisa ditekan.

Seandainya bekerja di luar Istana, penghasilan para pekerja lepas bakal turun drastis dan terancam PHK. Padahal, usia mereka semakin tua dan sudah lama bekerja di Istana, antara 8-10 tahun.

"Kalau kerja di luar Istana, gaji kami jadi Rp 3 jutaan. Beban kami jadi besar. Selain ongkos sehari-hari, juga bayar kontrakan rumah," tutur Timo lagi.

Comal merupakan salah satu pekerja lepas yang dipindahkan untuk bekerja di luar Istana. Oleh perusahaan outsource ia lantas ditempatkan di sebuah perusahaan di Tanah Abang.

"Baru beberapa hari, perusahaannya bangkrut, dan akhirnya saya di PHK," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com