JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umun Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, perusahaan yang bergerak di industri manufaktur, khususnya yang berada di zona merah Covid-19, akan diprioritaskan dalam vaksinasi gotong royong.
"Sesuai dari arahan pemerintah, yang diutamakan adalah yang zona merah ini daerah Jabodetabek awalnya akan dilakukan, baik industri manufaktur yang ada disekitarnya," kata Shinta dalam diskusi secara virtual, Kamis (6/5/2021).
Shinta mengatakan, industri manufaktur yang berada di zona merah Covid-19 memiliki banyak karyawan atau buruh yang harus segera divaksinasi.
Baca juga: Satgas: 900.000 Dosis Vaksin Sinopharm Digunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong
"Tapi sekali lagi bukan berarti yang lain enggak dapat, ini hanya menunggu giliran. Jadi saya bilang ke teman-teman pengusaha mohon kita bersabar," ujarnya.
Shinta mengatakan, sebanyak 17.832 perusahaan sudah mendaftar melalui Kadin untuk mengikuti vaksinasi gotong royong
Menurut dia, hal tersebut merupakan upaya untuk mendukung tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity).
Baca juga: Selasa Pekan Depan, Kadin Akan Sosialisasikan Vaksinasi Gotong Royong
"Pengendalian Covid-19 ini memang enggak cukup hanya dengan prokes saja, vaksinasi ini sangat penting," ucapnya.
Lebih lanjut, Shinta mengatakan, terkait harga vaksin Covid-19 asal Sinopharm, pihaknya masih menunggu keputusan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Sekarang kita tunggu kemenkes dari segi harga dan alokasi persisnya untuk didapatkan perusahaan swasta," pungkasnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan vaksinasi gotong royong batal digelar pada 9 Mei 2021.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, vaksinasi gotong goyong diputuskan akan digelar mulai 17 Mei 2021 atau setelah hari raya Idul Fitri.
Baca juga: Kementerian BUMN: Vaksinasi Gotong Royong Dimulai 17 Mei 2021
"Saya luruskan, vaksinasi gotong royong bukan tanggal 9 Mei tapi 17 Mei. Jadi setelah Lebaran baru ada vaksinasi gotong royong dilakukan," kata Arya dalam diskusi secara virtual, Kamis.
Arya menjelaskan, alasan mengapa pelaksanaan vaksinasi gotong goyong dimulai setelah Lebaran 2021 adalah agar pelaksanaannya tak terganggu hari libur.
"Kalau dipepet minggu ini nanti ada yang sudah divaksin, ada yang berapa ribu orang tertunda karena (libur) Lebaran, kita kan lebih lihat ke tanggal saja, maka ditunda sampai 17 Mei supaya selesai Lebaran sudah langsung lancar ke depannya," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.