JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian harga dari PT Bio Farma untuk vaksin Covid-19 Sinopharm yang akan dipakai dalam program vaksinasi gotong royong.
Adapun kepastian harga yang ia maksud adalah harga yang harus dibayarkan perusahaan saat mengakses vaksin tersebut.
"Kami menunggu masukkan harga dari Bio Farma dan juga menunggu proses halal dari MUI," kata Rosan kepada Kompas.com, Sabtu (1/5/2021).
Baca juga: Kedatangan Vaksin Sinopharm, Izin Darurat, dan Rencana Vaksinasi Gotong Royong
Kendati demikian, Rosan tetap berharap bisa segera memulai tahap penyuntikan vaksin Covid-19 gotong royong pada 9 Mei 2021.
Sebelumnya diberitakan, vaksin Covid-19 tahap 10 telah tiba di Tanah Air pada Jumat (30/4/2021) siang.
Vaksin yang berasal dari China tersebut mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang berada di lokasi mengatakan, vaksin tersebut ada dua jenis, yakni vaksin asal Sinovac Biotech Ltd sebanyak 6 juta dosis dan vaksin dari Sinopharm China National Pharmatical Corporation sebanyak 482.400 dosis.
"Telah tiba vaksin Covid-19 sejumlah 6 juta dosis dalam bentuk bahan baku atau bulk yang berasal dari Sinovac dan sejumlah 482.400 dosis vaksin dalam bentuk jadi dar Sinopharm," kata Johnny.
Ia mengatakan, dengan kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-19 ini, Indonesia sudah menerima 65.500.000 dosis vaksin dalam bentuk bahan baku (bulk) dari Sinovac.
Baca juga: Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Gotong Royong Tiba di Tanah Air Siang Ini
Sementara itu, total vaksin dalam bentuk jadi atau finish product terdapat 8.448.000 dosis yang berasal dari Sinovac, Sinopharm, dan AstraZenecca dari kerja sama COVAX GAVI Facility.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.