JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa meluruskan kabar soal kondisi kesehatannya yang sempat disebut sakit akibat puluhan tahun bekerja di kapal selam.
Iwa menyatakan, kondisi kesehatanya itu mulai terganggu pada tahun 2017. Saat itu, dirinya pernah terjatuh yang membuatnya hampir satu bulan tidak bisa berdiri dan hanya berbaring di tempat tidur.
"Waktu itu memang tidak bisa berdiri sampai satu bulan. Kami terbaring di tempat tidur. Kami pulang ke Surabaya dan saat itu kami masih memakai tongkat. Itu awal mulanya," kata Iwa dalam konferensi pers di RS AL Mintoharjo, Jakarta Pusat, Selasa (4/5/2021).
"Dan kami diperintahkan untuk langsung ke RS AL dan kami di MRI," ucap dia.
Baca juga: TNI AL Sayangkan Kesehatan Kolonel Iwa Kartiwa Dikaitkan dengan Tugas di Kapal Selam
Setelah melakukan rangkaian pemerikasaan, Iwa mengatakan, peristiwa jatuh yang dialaminya menyebabkan sarafnya terjepit.
Sejak saat itu, kesehatannya mulai menurun hingga beraktivitas selalu memakai tongkat.
"Ternyata, akibat saraf kejepit. Sejak saat itu, kami beraktivitas membutuhkan tongkat. Kami berjalan, kaki kiri kami seperti tidak bisa mengayun," ucap Iwa.
"Tapi, untuk aktivitas lainnya tidak ada masalah. Kami masih melaksanakan tugas sebagai Komandan sampai akhir jabatan, hingga Danpusdikpel (Komandan Pusat Pendidikan Pelaut)," ujar dia.
Iwa pun menyebutkan, permasalahan ganguan saraf kejepit itu dideritanya akibat jarang berolahraga.
Padahal, sebelumnya Iwa rutin berolahraga, misalnya bersepeda dan berenang.
Baca juga: Kolonel Iwa Kartiwa Sebut Dirinya Jadi Komandan di KRI Cakra-401, Bukan di KRI Nanggala-402
"Setelah kami ke Komandan Pusdikpel karena ada situasi pandemi, kami yang harus mawas diri, setelah itu aktivitas kami semakin berkurang untuk olahraga," kata Iwa.
"Itu yang menyebabkan kondisi kami saat ini masih dalam perawatan. Karena kami memang jarang ke luar rumah. Terus kami izin ke TNI AL untuk istirahat di rumah. Kami berobat ke Angkatan Laut tetap, tapi kami istirahat di rumah," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan Iwa Kartiwa mengalami sakit berdasarkan cerita dari mantan Kapolda Jawa Barat Irjen (Purn) Anton Charliyan, yang adalah kakak kandungnya.
Menurut Anton, adiknya sakit parah akibat mengisap terlalu banyak zat besi selama puluhan tahun bertugas sebagai pasukan khusus kapal selam.
Kondisi ini tidak hanya dialami oleh adiknya.
Menurut Anton, hampir semua anggota pasukan khusus kapal selam mengalami hal yang sama.
"Sampai saat ini, adik saya masih enam tahun lagi masa tugasnya, tapi sakit akibat zat besi, kandungan selama bertugas di kapal selam. Sedangkan mereka yang bertugas di luar kapal selam meraih sukses kariernya. Bukan apa-apa, ini saya sakit hati sebagai kakak kandung dan merasakan," kata Anton kepada Kompas.com, Jumat (30/4/2021).
Baca juga: Sambil Menahan Tangis, Kolonel Iwa Kartiwa Bantah Jual Rumah untuk Pengobatan
Menurut Anton, dulu Iwa beserta rekan-rekannya selalu berkumpul di rumahnya atau di tempat kerjanya.
Mereka biasanya menceritakan pengalaman semasa bertugas menjadi pasukan khusus kapal selam.
Anton mengatakan, adiknya dan para personel kapal selam selalu cerita tentang bahaya yang dihadapi dalam bertugas.
Misalnya, saat mesin mati selama beberapa menit dan tak bisa menyala, bisa berakibat fatal terhadap keselamatan semua awak kapal selam.
"Ternyata bahayanya selain dari alat yang sudah berumur, juga alam di dalam laut. Mereka tahu risikonya begitu, karena sudah mengemban tugas negara. Betul-betul jiwa dan raganya diberikan, menjaga kedaulatan negara," kata dia.
Saat ini, menurut Anton, kondisi adiknya belum terlalu baik. Menurutnya, Iwa masih susah berbicara dan hanya terbaring lemah di kamar tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.