JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut memikirkan kesejahteraan keluarga kru KRI Nanggala-402 yang gugur di medan tugas menjadi panggilan seorang pemimpin.
Hal itu disampaikan Prabowo usai menyaksikan penandatangan perjanjian kerja sama antara Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YPPSDP) Kementerian Pertahanan dan PT Priamanaya Energi terkait pemberian santunan dan bantuan biaya pendidikan putra-putri kru KRI Nanggala-402 di Kemhan, Jakarta, Senin (3/4/2021).
"Baru saja kita mengalami musibah besar hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402. Tentunya musibah ini merupakan sebuah risiko sebagai prajurit. Tetapi bagaimana pun merupakan panggilan bagi pemimpin untuk memikirkan kesejahteraan dan kebaikan bagi keluarga yang ditinggal oleh prajurit kita, manakala prajurit kita harus berkorban di medan tugas," ujar Prabowo dilansir dari Kemhan.go.id, Selasa (4/5/2021).
Adapun penandatanganan kerja sama dilakukan Ketua YPPSDP Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun dan Direktur Utama PT Priamanaya Energi Raditya Priamanaya Djan.
Baca juga: Sakitnya Dikaitkan dengan Tugas di KRI Nanggala-402, Ini Klarifikasi Kolonel Iwa Kartiwa
Acara penandatanganan kerjasama tersebut juga disaksikan Presiden Komisaris PT Priamanaya Energi Djan Faridz, Wamenhan M Herindra serta beberapa pejabat di lingkungan Kemhan.
Atas terlaksananya penandatanganan perjanjian kerja sama ini, Prabowo menyampaikan penghargaannya kepada seluruh jajaran PT Priamanaya Energi atas perhatiannya yang besar menyalurkan santunan dan bantuan untuk putra-putri KRI Nanggala-402 melalui yayasan yang dibina Kemhan.
Prabowo juga mengatakan, pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo telah memberikan perhatian yang sangat besar kepada seluruh keluarga kru KRI Nanggala-402, mulai dari pemberian rumah dan juga bantuan beasiswa pendidikan.
Kemhan juga berupaya memberikan perhatian kesejahteraan untuk seluruh keluarga yang ditinggal kru KRI nanggala-402.
Diketahui, peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 menewaskan 53 kru kapal di perairan utara Bali beberapa waktu lalu.
Baca juga: 2 dari 3 Kapal AL China yang Bakal Bantu Evakuasi KRI Nanggala Sudah Tiba di Bali
Hingga kini, petugas SAR masih berupaya mengangkat bangkai kapal yang tenggelam di kedalam 838 meter.
Pihak TNI AL sempat mengibarkan bendera setengah tiang atas peristiwa tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.