Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Jadi Panggilan Pemimpin untuk Memikirkan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Prajurit

Kompas.com - 04/05/2021, 12:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut memikirkan kesejahteraan keluarga kru KRI Nanggala-402 yang gugur di medan tugas menjadi panggilan seorang pemimpin.

Hal itu disampaikan Prabowo usai menyaksikan penandatangan perjanjian kerja sama antara Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YPPSDP) Kementerian Pertahanan dan PT Priamanaya Energi terkait pemberian santunan dan bantuan biaya pendidikan putra-putri kru KRI Nanggala-402 di Kemhan, Jakarta, Senin (3/4/2021).

"Baru saja kita mengalami musibah besar hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402. Tentunya musibah ini merupakan sebuah risiko sebagai prajurit. Tetapi bagaimana pun merupakan panggilan bagi pemimpin untuk memikirkan kesejahteraan dan kebaikan bagi keluarga yang ditinggal oleh prajurit kita, manakala prajurit kita harus berkorban di medan tugas," ujar Prabowo dilansir dari Kemhan.go.id, Selasa (4/5/2021).

Adapun penandatanganan kerja sama dilakukan Ketua YPPSDP Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun dan Direktur Utama PT Priamanaya Energi Raditya Priamanaya Djan.

Baca juga: Sakitnya Dikaitkan dengan Tugas di KRI Nanggala-402, Ini Klarifikasi Kolonel Iwa Kartiwa

Acara penandatanganan kerjasama tersebut juga disaksikan Presiden Komisaris PT Priamanaya Energi Djan Faridz, Wamenhan M Herindra serta beberapa pejabat di lingkungan Kemhan.

Atas terlaksananya penandatanganan perjanjian kerja sama ini, Prabowo menyampaikan penghargaannya kepada seluruh jajaran PT Priamanaya Energi atas perhatiannya yang besar menyalurkan santunan dan bantuan untuk putra-putri KRI Nanggala-402 melalui yayasan yang dibina Kemhan.

Prabowo juga mengatakan, pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo telah memberikan perhatian yang sangat besar kepada seluruh keluarga kru KRI Nanggala-402, mulai dari pemberian rumah dan juga bantuan beasiswa pendidikan.

Kemhan juga berupaya memberikan perhatian kesejahteraan untuk seluruh keluarga yang ditinggal kru KRI nanggala-402.

Diketahui, peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 menewaskan 53 kru kapal di perairan utara Bali beberapa waktu lalu.

Baca juga: 2 dari 3 Kapal AL China yang Bakal Bantu Evakuasi KRI Nanggala Sudah Tiba di Bali

Hingga kini, petugas SAR masih berupaya mengangkat bangkai kapal yang tenggelam di kedalam 838 meter.

Pihak TNI AL sempat mengibarkan bendera setengah tiang atas peristiwa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com