JAKARTA, KOMPAS.com - TNI AL memastikan akan melanjutkan proses evakuasi KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali.
Kendati demikian proses evakuasi badan kapal selam buatan Jerman itu tak mudah lantaran berada di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut. Badan KRI Nanggala-402 juga terbelah menjadi tiga bagian.
Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Muhammad Ali mengatakan rencana evakuasi KRI Nanggala-402 tengah disiapkan secara matang.
Baca juga: TNI AL Bantah Dugaan KRI Nanggala-402 Kelebihan Kapasitas dan Muatan
Ia mengatakan terdapat sejumlah metode yang bisa digunakan untuk mengangkat badan KRI Nanggala-402.
Di antaranya yakni dengan mengaitkan badan kapal selam lalu diangkat ke permukaan laut secara perlahan dengan menggunakan mesin pengangkat maupun balon udara.
Namun, ia menekankan, metode-metode yang akan digunakan sangat bergantung pada kedalaman laut tempat kapal selam tersebut berada.
"Ini juga sangat mempengaruhi faktor tingkat kesulitan dari pengangkatan kapal tersebut," ujar Ali.
Selain soal kedalaman, kondisi kapal yang sudah terbelah menjadi tiga bagian juga berpengaruh pada upaya mengangkat kapal.
Baca juga: TNI AL: Batas Waktu Kelayakan KRI Nanggala-402 Berakhir September 2022
"Kalau sudah hancur agak sulit mungkin untuk mengangkat, mungkin angkatnya seperti Kursk (kapal selam Rusia) itu, dia dirusak sekalian tapi dia bisa terangkat sebagian besar," kata dia.
Ia menambahkan, upaya mengangkat kapal selam dari bawah laut juga membutuhkan kerja sama dengan negara-negara lain, berkaca dari upaya Rusia saat mengangkat kapal selam Kursk yang tenggelam pada 2000 lalu.
Adapun sejumlah kapal bantuan dari negara lain telah tiba dan turut membantu proses pencarian KRI Nanggala-402. Salah satunya yakni MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Singapura.
"Jadi selain dengan asetnya sendiri, dibantu oleh aset dari luar, itu negara sekelas Rusia yang sudah membuat kapal selam dan mengoperasikan kapal selam," ujar Ali.
Adapun KRI Nanggala-402 pertama kali diketahui hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).
Pada Minggu (25/4/2021), KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggelam).
Hingga kini, tim SAR masih terus berusaha untuk mengangkat bangkai kapal ke permukaan. Rencananya, 53 jenazah personel KRI Nanggala-402 akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur.
Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Ardito Ramadhan | Editor: Bayu Galih)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.