Kendati demikian proses evakuasi badan kapal selam buatan Jerman itu tak mudah lantaran berada di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut. Badan KRI Nanggala-402 juga terbelah menjadi tiga bagian.
Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Muhammad Ali mengatakan rencana evakuasi KRI Nanggala-402 tengah disiapkan secara matang.
Ia mengatakan terdapat sejumlah metode yang bisa digunakan untuk mengangkat badan KRI Nanggala-402.
Di antaranya yakni dengan mengaitkan badan kapal selam lalu diangkat ke permukaan laut secara perlahan dengan menggunakan mesin pengangkat maupun balon udara.
Namun, ia menekankan, metode-metode yang akan digunakan sangat bergantung pada kedalaman laut tempat kapal selam tersebut berada.
"Ini juga sangat mempengaruhi faktor tingkat kesulitan dari pengangkatan kapal tersebut," ujar Ali.
Selain soal kedalaman, kondisi kapal yang sudah terbelah menjadi tiga bagian juga berpengaruh pada upaya mengangkat kapal.
"Kalau sudah hancur agak sulit mungkin untuk mengangkat, mungkin angkatnya seperti Kursk (kapal selam Rusia) itu, dia dirusak sekalian tapi dia bisa terangkat sebagian besar," kata dia.
Ia menambahkan, upaya mengangkat kapal selam dari bawah laut juga membutuhkan kerja sama dengan negara-negara lain, berkaca dari upaya Rusia saat mengangkat kapal selam Kursk yang tenggelam pada 2000 lalu.
Adapun sejumlah kapal bantuan dari negara lain telah tiba dan turut membantu proses pencarian KRI Nanggala-402. Salah satunya yakni MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Singapura.
"Jadi selain dengan asetnya sendiri, dibantu oleh aset dari luar, itu negara sekelas Rusia yang sudah membuat kapal selam dan mengoperasikan kapal selam," ujar Ali.
Adapun KRI Nanggala-402 pertama kali diketahui hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).
Pada Minggu (25/4/2021), KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggelam).
Hingga kini, tim SAR masih terus berusaha untuk mengangkat bangkai kapal ke permukaan. Rencananya, 53 jenazah personel KRI Nanggala-402 akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur.
Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Ardito Ramadhan | Editor: Bayu Galih)
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/27/14414711/ini-metode-yang-akan-digunakan-tni-al-untuk-evakuasi-kri-nanggala-402