Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Pengembangan Keahlian Masyarakat Lewat BLK Komunitas Direplikasi ke Daerah Lain

Kompas.com - 22/04/2021, 16:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pengembangan keahlian masyarakat yang memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas terus direplikasi di daerah-daerah lainnya.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf usai menerima laporan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah tentang pembangunan BLK komunitas berbasis pesantren dan gereja serta tempat-tempat ibadah lainnya.

"Wapres menyambut baik program ini dan meminta agar pengembangan keahlian yang bagus-bagus bisa direplikasi," ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi kepada wartawan, Kamis (22/4/2021).

Sejak 2017 hingga saat ini, kata dia, sudah ada sebanyak 2.127 BLK komunitas yang dibentuk.

Rencananya, pada tahun ini BLK komunitas tersebut ditargetkan bertambah 1.000 meskipun dilaksanakan di tengah pandemi.

Baca juga: Dorong BLK Komunitas Cetak SDM Siap Kerja, Stafsus Menaker Tekankan Beberapa Hal Ini

"Kemudian Wapres menekankan bahwa kunci sukses program ini ada pada pelatihan dan manajerial skill. Misalnya di pesantren, seperti perbaikan mutu materi pembelajaran dan calon instrukturnya," kata Masduki.

Masduki mengatakan, pembangunan BLK komunitas memiliki dampak yang sangat positif karena melalui perencanaan dan berdasarkan kebutuhan daerah. Baik itu dengan mekanisme bottom-up maupun top-down.

"Dengan demikian, pembangunan BLK komunitas yang rencananya dilakukan selama 4 tahun ini benar-benar sesuai kebutuhan pasar," kata dia.

Adapun di dalam BLK komunitas disediakan beragam pelatihan yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

Antara lain teknologi informasi (IT), spa syariah, pariwisata, keahlian calon pekerja migran rumah tangga, dan keahlian lainnya.

Dalam rangka mendukung hal tersebut, kata dia, kerja sama dengan beberapa pihak pun dilakukan.

Baca juga: 50 Lembaga Non-pemerintah Jateng dan DIY Terima Bantuan BLK Komunitas Senilai Rp 1 M

Di antaranya dengan Toyota, Sampoerna, dan berbagai perguruan tinggi.

Saat ini, kata Masduki, program BLK Komunitas saat sudah ada di Banyuwangi, Nusa Tenggara Barat, dan berbagai tempat lain.

"Sebelumnya (BLK) sudah ada dan bantuan-bantuan BLK lain relatif besar, sedangkan BLK komunitas ini kapasitasnya cukup kecil yaitu hanya untuk 16 orang, tetapi ini juga didukung Presiden," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com