Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: KRI Nanggala-402 Masih Layak Laksanakan Kegiatan Operasi

Kompas.com - 22/04/2021, 15:47 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut kapal selam KRI Nanggala-402 masih dalam kondisi layak beroperasi sehingga dilibatkan dalam Gugus Tugas Penembakan Senjata Strategis TNI AL.

"Untuk kelayakan, juga sertifikat kelayakan, masih tanggal 25 Maret tahun 2022. Jadi masih layak untuk melaksanakan kegiatan operasi," ujar Panglima TNI dalam konferensi pers dikutip dari Kompas TV, Kamis (22/4/2021).

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, bahwa keterlibatan KRI Nanggala-402 dalam latihan tersebut karena kapal masih dalam kondisi siap.

Baik itu dari sisi personel maupun material yang telah mengantongi surat kelayakan dari Dinas Kelaikan Material Angkatan Laut (Dislaikmatal).

Baca juga: KSAL: Cadangan Oksigen KRI Nanggala-402 Saat Black Out Bisa untuk 3 Hari

"Jadi kapal selam Nanggala ini dalam keadaan siap, baik personel maupun material. Personel pun lengkap dan material pun sudah mendapat surat kelayakan dari Dislaikmatal," kata KSAL.

Kapal buatan Jerman pada 1977 itu bergabung dalam jajaran TNI AL sejak 1981. Sejak itu, KRI Nanggala-402 sudah 15 kali menembak torpedo kepala latihan.

Kemudian juga telah menembak torpedo kepala perang sebanyak dua kali dengan sasaran kapal eks KRI dan hasilnya tepat sasaran.

"Jadi KRI Nanggala ini dalam kondisi siap tempur sehingga kita kirim, libatkan untuk latihan penembakan torpedo kepala latihan maupun kepala perang," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, KRI Nanggala-402 mengalami hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 04.25 WIB.

Kapal selam mengalami kontak hilang ketika akan menerima otoritasi peluncuran torpedo nomor 8.

Peluncuran torpedo ini merupakan rangkaian kegiatan latihan yang tergabung dalam Gugus Tugas Penembakan Senjata Strategis TNI AL.

Baca juga: Selain KRI Nanggala-402, Berikut 4 Kapal Selam Kepunyaan Indonesia

Setidaknya ada 53 personel KRI Nanggala-402, yang meliputi 49 ABK, 1 komandan satuan atas nama Letkol Laut (P) Heri Octavian, dan 3 personel arsenal.

Latihan ini sedianya digelar Kamis (22/4/2021). Akan tetapi, akibat peristiwa ini memaksa latihan tersebut dibatalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com