Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian KRI Nanggala-402 Terus Dilakukan, TNI AL: Kami Mohon Doa agar Bisa Temukan

Kompas.com - 22/04/2021, 08:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen AL) Marsekal Pertama Yulius Widjojono mengatakan, hingga Kamis (22/4/2021) pagi, pencarian terhadap KRI Nanggala-402 yang dikabarkan hilang kontak di perairan utara Pulau Bali terus dilanjutkan.

Oleh karena itu, dia memohon doa restu kepada semua pihak agar TNI AL dapat menemukan kapal buatan Jerman tahun 1979 itu.

"Kami dari segenap prajurit Angkatan Laut memohon doa restu kepada seluruh bangsa Indonesia agar kami bisa menemukan mereka dalam keadaan baik," kata Yulius melalui sambungan telepon di Breaking News Kompas TV, Kamis (22/4/2021) pagi.

Baca juga: TNI AL Pastikan Stok Oksigen Aman Bagi 53 Personel Kapal Selam KRI Nanggala-402

Yulius mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan waktu tercepat dalam pencarian KRI Nanggala-402 hingga ditemukan.

Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan upaya untuk menemukan KRI Nanggala-402 lebih cepat.

"Lebih cepat lebih bagus," ucapnya.

Lebih lanjut, Yulius juga menerangkan bahwa kapal selam ini memiliki oksigen cadangan yang memadai.

Menurutnya, persediaan cadangan oksigen sudah dihitung untuk mencukupi sebanyak 53 anak buah kapal (ABK) yang turut dalam kapal selam.

"Ada cadangan oksigen itu. Sudah dihitung dengan kondisi 53 ABK, memenuhi syarat," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Kapal Selam KRI Nanggala-402: Pabrikan Jerman 1979, Dijuluki Monster Bawah Laut

Yulius mengatakan, kapal selam ini diduga berada dalam kedalaman 600-700 meter di bawah permukaan laut.

Sementara itu, kedalaman maksimal kapal ini disebutnya hanya 250-500 meter.

"Pabrikannya 250-500 meter. Kalau lebih dari itu cukup fatal sih ya," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) pagi.

Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.

Baca juga: Sebelum Hilang, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Diduga Sempat Alami Black Out


Hilang kontaknya kapal selam buatan Jerman ini dibenarkan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Berdasarkan keterangannya, KRI Nanggala-402 diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau Bali, sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

"Baru izin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak," kata Hadi, seperti dikutip Kompas.id, Rabu.

Saat hilang, kapal selam ini membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com