JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah telah memutuskan untuk memperbolehkan pelaksanaan shalat tarawih berjamaah di Masjid Istiqlal pada Ramadhan 2021.
Pelaksanaan shalat tarawih berjamaah tersebut dilakukan dengan jumlah jamaah terbatas dan didasari atas berbagai pertimbangan dengan tetap menperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pelaksanaan shalat tarawih dan jenis ibadah lainnya yang akan dilakukan di Masjid Istiqlal harus benar-benar diperhatikan.
Baca juga: Masjid Istiqlal Dibuka untuk Shalat Tarawih, Maksimal 2.000 Jemaah
Bahkan bila perlu, kata dia, setiap jamaah yang datang beribadah harus saling mengenal atau berada dalam satu komunitas dan lingkungan yang sama.
"Dengan ada di satu komunitas yang sama, maka jemaah akan lebih bisa mengenali satu sama lain dan menjamin status kesehatannya sehingga akan meminimalisasi terjadinya kemungkinan penularan Covid-19," ujar Muhadjir saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Ibadah Ramadan 1442 Hijriyah/2021 Masehi di Masjid Istiqlal, Jumat (9/4/2021), dikutip dari siaran pers.
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar usai rapat mengumumkan bahwa ibadah shalat tarawih di Masjid Istiqlal diperbolehkan dengan kapasitas terbatas, yakni hanya 30 persen dari total ruang atau maksimal 2.000 jamaah.
Ibadah yang dilakukan pun terbatas, yakni shalat lima waktu, shalat tarawih, dan shalat witir.
“Alhamdulillah tadi keputusan rapat, Istiqlal sudah mulai dibuka bulan suci Ramadhan tapi masih sangat terbatas," kata dia.
Selain itu, jemaah juga hanya diperbolehkan berada di lingkungan Masjid Istiqlal hingga pukul 20.00 WIB.
Sebab setelahnya, seluruh area masjid akan disterilkan dengan penyemprotan desinfektan.
Adapun kegiatan lainnya di bulan suci Ramadhan seperti buka puasa bersama, shalat malam, ataupun sahur ditidakan.
Baca juga: Ada Pandemi, Anies Sarankan Lansia Ibadah Tarawih di Rumah
Disamping itu, Badan Pengelola Masjid Istiqlal juga sudah mengatur jarak antarjamaah sebanyak 1,5 meter.
Kemudian menyediakan hand sanitizer dan sabun di tempat-tempat wudhu, termasuk pengawasan agar menimbulkan kerumunan.
“Jadi poinnya yang ingin saya tegaskan, insya Allah mudah-mudahan Istiqlal bisa menjadi contoh untuk seluruh masjid di Indonesia bagaimana sistem protokol kesehatan itu diindahkan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.