Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Relokasi dan Pembangunan Rumah Warga Terdampak Banjir NTT Dilakukan Secepatnya

Kompas.com - 09/04/2021, 14:47 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut, pemerintah akan segera melakukan relokasi rumah warga yang terdampak banjir Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di saat bersamaan, pembangunan lokasi terdampak akan dilakukan secepatnya.

Hal ini Jokowi sampaikan saat mengunjungi salah satu lokasi bencana di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Jumat (9/4/2021).

"Nanti dengan persetujuan masyarakat, lokasi ini akan dipindahkan, direlokasi dan secepatnya akan dibangun dalam waktu yang secepat-cepatnya," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Jajarannya Terus Lakukan Pencarian Korban Hilang Akibat Banjir NTT

Jokowi mengatakan, jumlah warga yang saat ini mengungsi tidak terlalu besar.

Namun, ia memastikan, logistik untuk para pengungsi tercukupi.

Hingga saat ini, jumlah korban meninggal akibat bencana ini mencapai 163 jiwa. Sedangkan 45 orang masih dalam pencarian.

Jokowi menyebut, muncul kendala dalam proses pencarian korban. Sebab, keadaan lapangan yang dipenuhi bebatuan besar menyulitkan operasionalisasi alat-alat berat.

"Tapi sudah saya perintahkan agar terus dicari dan ditemukan yang masih hilang 45 orang," ujarnya.

Baca juga: Jokowi: Korban Meninggal akibat Banjir NTT 163 Orang, Hilang 45

Sebelumnnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo telah mengatakan bahwa pemerintah akan membangun rumah-rumah yang rusak akibat banjir dan tanah longsor di NTT dan NTB.

"Bahwa pemerintah sebagaimana yang telah ditugaskan oleh Presiden, BNPB itu akan membangun rumah-rumah yang rusak berat, rusak sedang, dan juga rusak ringan," kata Doni melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).

Anggaran yang disiapkan pemerintah untuk program perbaikan ini berbeda-beda. Untuk rumah rusak berat, disiapkan anggaran perbaikan sebesar Rp 50 juta.

Sementara, untuk rusak sedang, anggaran yang disiapkan Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.

Baca juga: Jokowi Pastikan Logistik untuk Korban Bencana NTT Mencukupi

Selain bantuan perbaikan kerusakan, kata Doni, pemerintah berencana untuk memberikan bantuan dana bagi pengungsi agar dapat menyewa rumah keluarga mereka sebagai tempat pengungsian.

Bantuan dana hunian diberikan kepada setiap keluarga setelah pemerintah daerah mengajukan usulan ke BNPB

"Hal ini dilakukan agar tidak terlalu banyak terjadinya kerumunan dan di tempat-tempat pengungsian," kata Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com