Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato di KTT D-8, Jokowi Dorong Pengembangan Industri "Start Up"

Kompas.com - 09/04/2021, 08:30 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mendorong agar industri start up terus dikembangkan.

Hal ini Jokowi sampaikan saat memberikan sambutan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 D-8 yang digelar secara virtual, Kamis (8/4/2021).

"Presiden RI menggarisbawahi agar inovasi dapat terus ditumbuhkan. Industri start up harus terus didorong," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengutip pidato Presiden yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis malam.

Baca juga: Jokowi Dorong Negara D-8 Pulihkan Ekonomi Global lewat Perdagangan

Menurut Jokowi, keunggulan D-8 sebagai negara mayoritas muslim harus dimanfaatkan. Oleh karenanya, ia juga mendorong pengembangan industri start up berbasis syariah.

Presiden juga ingin negara-negara anggota D-8 terus mengembangkan teknologi digital.

Digitalisasi, artificial intelligencecomputing powerbig data, hingga data analytics, telah melahirkan terobosan-terobosan baru. Sektor-sektor tersebut, menurut Jokowi, merupakan ekonomi masa depan.

"Dan tentu saja D-8 harus memanfaatkan teknologi tersebut untuk menyejahterakan rakyat," ujar Retno.

Baca juga: Jokowi Serukan Penolakan terhadap Nasionalisme Vaksin

Jokowi menyampaikan, D-8 memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan teknologi digital. Sebab, demografi penduduk muda D-8 mencapai 323 juta orang atau sekitar 27,3 persen.

Angka Ini jauh lebih tinggi dibanding penduduk muda negara G-7 yang mencapai 135 juta orang atau sekitar 17,3 persen dari total populasi.

"Investasi kepada kaum muda adalah investasi untuk masa depan," kata Retno.

Baca juga: Jokowi di KTT D-8: Kita Harus Dorong Akses yang Adil terhadap Vaksin Covid-19

KTT ke-10 D-8 digelar di Dhaka, Bangladesh, dengan tema Partnership for a Transformative World: Harnessing the Power of Youth and Technology.

KTT ini merupakan pertemuan 3 tahunan para kepala pemerintahan negara-negara D-8.

Pada pertemuan kali ini, KTT dihadiri oleh hampir semua pemimpin negara anggota D-8 yaitu Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Pakistan, Turki, dan Nigeria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com