JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan, proses pencarian korban hilang pasca-bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) terkendala cuaca buruk.
Akibatnya, mobilisasi alat berat untuk menjangkau wilayah terdampak bencana sulit dilakukan.
"(Kendala mencari orang yang hilang) karena kesulitan untuk memobilisasi alat berat, ekskavator dan juga untuk mengangkut batu yang sangat besar. Kemudian cuaca yang juga masih belum bagus ya," kata Doni dalam konferensi pers, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Kepala BNPB: Korban Jiwa Banjir NTT 138 Orang, 61 Masih Dicari
Hingga malam ini, terdapat 61 korban hilang di sejumlah wilayah NTT yang terdampak banjir.
Doni mengatakan tim evakuasi juga akan memanfaatkan transportasi udara, yakni helikopter, untuk mencari korban.
"Kita optimalkan untuk manfaatkan helikopter," ucapnya.
Doni berharap cuaca semakin membaik agar proses pencarian korban hilang dapat dilakukan.
"Mudah-mudahan besok kita harapkan cuaca semakin membaik sehingga semua tempat akan bisa terjangkau oleh jalur darat dan laut," ucapnya.
Baca juga: BNPB Fokuskan Pencarian Korban Bencana NTT di Tiga Wilayah
Adapun pencarian korban akan difokuskan di tiga wilayah, yakni Lembata, Alor dan Adonara.
BNPB bersama TNI dan Polri akan menambah personel, alutsista dan membangun rumah sakit lapangan.
Seperti diketahui, banjir disertai longsor terjadi di sejumlah kabupaten, Provinsi NTT, pada Minggu (4/4/2021).
Berdasarkan data yang dihimpun BNPB pada Rabu (7/3/2021), tercatat ada 138 korban meninggal dunia dan 61 orang yang masih hilang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.