Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Saat Pak Kiai Jadi Komut PT KAI

Kompas.com - 04/04/2021, 17:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

RABU, 10 Maret 2021, saya jumpa dengan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Helmy Faishal Zaini dan Bupati Blora Arief Rohman di wilayah Senayan, Jakarta.

Dalam percakapan itu, Helmy antara lain menawarkan kepada saya untuk ikut suntik vaksinasi di Istana Olah Raga, Gelora Bung Karno Senayan yang diselenggarakan kerjasama PBNU dan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Acara vaksinasi ini dihadiri Menteri BUMN Erick Tohir.

Kamis, 11 Maret 2021, saya vaksinasi pertama. Vaksinasi kedua akan dilaksanakan 8 April 2021.

“Vaksinasi kedua ini jadwalnya mundur, mungkin karena terlalu banyak yang divaksinasi,” ujar seorang pengurus PBNU.

Senin pagi, 22 Maret 2021 lalu, Sekjen PBNU yang kini rajin menulis artikel di koran ini  mengundang saya bertemu Ketua Umum PBNU KH Prof Dr KH Said Aqil Siradj. Sore harinya, saya jumpa KH Said Aqil Siroj di lantai tiga gedung PBNU di Kramat Raya, Jakarta.

Ini untuk kedua kalinya saya masuk ke ruangan itu. Yang pertama adalah Senin, 7 November 2016. Empat tahun lalu, saya berada di ruangan itu beberapa saat setelah tempat itu digunakan sebagai pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan jajaran pimpinan PBNU.

Pertemuan itu berlangsung tiga hari setelah aksi unjuk rasa massal di depan Istana Merdeka pada Jumat, 4 November 2016, yang kemudian terkenal dengan sebutkan aksi 411. Saya tidak akan membicarakan pertemuan jajaran PBNU dengan Presiden saat itu.

Senin, 22 Maret 2021 saya datang ke ruang itu antara lain ingin tahu sedikit tentang cerita kecil Kang Said, begitu panggilan akrab KH Said Aqil Siradj di kampungnya di Desa Kempek, Cirebon, setelah beberapa pekan menjadi komisaris utama (Komut) PT Kereta Api Indonesia (KAI).

“Pak Kiai jadi komisaris utama kereta api,” ujar seorang teman pada saya ketika Kang Said ditunjuk sebagai Komut PT KAI, awal Maret 2021 lalu. Padahal, lanjut temen itu, tempat tinggal Pak Kiai di masa kecil di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, tidak dilewati rel kereta api.

Desa Kempek terletak sekitar 20 kilometer sebelah barat kota Cirebon, Jawa Barat. Desa ini berada di Kecamatan Palimanan yang diapit dua jalan raya dari Cirebon ke Bandung dan Jakarta.

Tapi tentu ada benang merahnya antara Kang Said dengan PT KAI, salah satu perusahaan BUMN.

Kang Said pernah mendapat anugerah sebagai Tokoh Perubahan pada 2012 dari koran Republika. Acara pemberian penghargaan berlangsung di gedung Djakarta Theatre, Selasa 30 April 2013, dipimpin langsung oleh Erick Tohir, sang pemiliki PT Media Republika Mandiri.

Kang Said terpilih sebagai “Tokoh Perubahan pada 2012” versi koran Replubika karena konstribusinya dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain Kang Said, penerima anugerah ini adalah Ketua MPR (waktu itu) Taufiq Kiemas, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto.

Awal Maret 2021 lalu Kementerian Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) yang dipimpin Menteri BUMN Ercik Tohir menentukan dan mengumumkan Kang Said jadi Komut PT KAI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com