JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang terduga teroris perempuan, melakukan aksi penyerangan di Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri), Rabu (31/3/2021) sore.
Perempuan yang diketahui sebagai ZA itu masuk ke Mabes Polri dengan membawa senjata api dan sempat mengarahkan tembakan ke polisi.
Polisi akhirnya mengambil tindakan dengan menembak terduga teroris tersebut di tempat. Perempuan tersebut kemudian jatuh tersungkur dan tewas.
Baca juga: Menilik Teroris Lone Wolf: Alasan Pelaku Beraksi Seorang Diri dan Pengaruh Medsos
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangannya menyatakan, pelaku mengikuti ideologi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dalam peristiwa kemarin, pelaku melakukan aksinya seorang diri.
Adapun aksi teror dengan sasaran polisi dan markasnya seperti yang terjadi di Mabes Polri bukan kali pertama terjadi.
Berikut ini rangkuman Kompas.com terkait sejumlah aksi teror terjadi di beberapa kantor polisi dan polisi selama beberapa tahun terakhir.
1. Bom Thamrin
Pada 14 Januari 2016, terjadi ledakan bom yang disusul baku tembak antara teroris dan polisi di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Saat itu, ledakan terjadi di beberapa tempat. Salah satunya di pos polisi yang ada di dekat Gedung Sarinah.
Ledakan juga terjadi di gerai Starbucks yang ada di kawasan tersebut.
Baca juga: Mahfud MD dan BNPT Pernah Ingatkan Ancaman Teroris Milenial, Jumlahnya Ribuan
Akibat ledakan bom dan baku tembak itu, delapan orang dinyatakan tewas dan 26 orang luka-luka.
Polisi kemudian berhasil mengungkap dalang teror tersebut, yaitu Aman Abdurrahman yang dikenal sebagai Ketua Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Indonesia.
2. Bom bunuh diri Mapolrestabes Solo
Aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Solo, Jawa Tengah pada 5 Juli 2016. Pelaku mengendarai sepeda motor dan menerobos masuk penjagaan di pintu gerbang.
Sejumlah polisi yang mencoba menghalangi pelaku meledakkan diri mengalami luka-luka terkena serpihan bahan peledak.
Sementara itu, pelaku tewas di tempat akibat bom bunuh diri.
Baca juga: Soal Teroris Milenial, Pengamat: Perekrutan Calon Berkembang Lewat Media Sosial