Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pengamat, Ini Para Kandidat Pengganti Megawati sebagai Ketua Umum PDI-P

Kompas.com - 27/03/2021, 22:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Hendri Satrio menilai ada beberapa nama yang bisa berpeluang menggantikan kepemimpinan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kelak.

Hendri memiliki penilaian bahwa sosok pengganti Megawati masih merupakan trah Presiden Soekarno.

"Kalau saya menilai sejarahnya PDI-P. Agak kesulitan menurut saya, menempatkan trah non-Soekarno menjadi pimpinan partai. Nah, ini artinya akan tetap berada di trah Soekarno," kata Hendri dalam diskusi daring bertajuk "Senjakala Regenerasi Parpol", Sabtu (27/3/2021).

Usai mengungkapkan hal tersebut, Hendri kemudian menyebut trah Soekarno yang dimaksud adalah putra dan putri Megawati Soekarnoputri yakni Prananda Prabowo (Nanan) dan Puan Maharani.

Dua anak Megawati itu digadang-gadang berpeluang menggantikan posisi ibunya di PDI-P sebagai ketua umum.

Hendri menilai, sosok Puan memiliki pengalaman lebih lengkap di politik baik itu di legislatif, partai, maupun eksekutif.

"Sementara Mas Nanan berada di jantung pertahanan partai sebagai situation room head. Jadi dia membuat strategi-strategi ke depan tentang parpol PDI Perjuangan," ujarnya.

Kendati demikian, pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi itu mengaku belum dapat memprediksi siapa yang akan menggantikan Megawati Soekarnoputri di PDI-P.

Namun Hendri menilai, Megawati perlu mulai menunjuk siapa calon penggantinya di masa depan. Hal ini untuk menghindari terjadinya gesekan dalam tubuh partai bermoncong putih itu.

"Saya sarankan akan sangat baik apabila Ibu Mega, saat ini yang sedang sehat walafiat kemudian menunjuk siapa penggantinya. Agar tidak terjadi gesekan-gesekan dan kemudian PDI Perjuangan bisa jadi contoh terus-terusan," usul dia.

Lebih jauh, Hendri menambahkan, jika terjadi deadlock antara Puan dan Prananda, maka bisa saja ada pihak yang mendorong untuk mengusulkan nama anak pertama Megawati yakni Rizki Pratama (Tatam) ikut berkontestasi menjadi kandidat ketua umum.

Menurutnya, sosok Rizki Pratama juga memiliki kans menjadi ketum meski dinilai misterius dan jarang tampil ke publik.

Pasalnya, ia menilai, ada kemiripan fisik dari Rizki dengan kakeknya, Soekarno.

"Secara fisik sangat mirip dengan Bung Karno, itu adalah anak pertama ibu Mega yaitu Mas Tatam, Rizki Pratama, yang jarang sekali muncul. Tapi sekalinya dia muncul, suruhlah pakai peci, itu mirip banget sama Bung Karno," ungkap dia.

"Nah, nanti kalau ini deadlock, mungkin bisa saja, nanti memang didorong Mas Tatam," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com