Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Sri Mulyani Suntik Anggaran Bulog untuk Serap Beras Petani

Kompas.com - 26/03/2021, 22:01 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani membantu pembiayaan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menyerap beras dari petani.

Jokowi memastikan, hasil panen petani lokal itu akan terserap seluruhnya oleh Bulog.

"Saya pastikan beras petani akan diserap oleh Bulog dan saya akan segera memerintahkan Menteri Keuangan agar membantu terkait anggarannya," ujar Jokowi dalam pernyataan resminya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/3/2021) malam.

Presiden juga meminta semua pihak menghentikan perdebatan terkait impor beras oleh pemerintah.

Baca juga: Jokowi: Saya Pastikan Sampai Juni 2021 Tak Ada Impor Beras

Sebab, isu impor beras yang terus dibahas justru bisa membuat harga gabah semakin anjlok.

"Saat ini sebagian besar wilayah di Indonesia sedang memasuki masa panen. Sementara itu, harga beras di tangan petani belum sesuai dengan harapan mereka," ungkap Jokowi.

"Saya minta segera hentikan perdebatan yang berkaitan dengan impor beras. Ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun, lalu anjlok," lanjutnya.

Oleh sebab itu, Presiden menegaskan hingga Juni 2021 tidak ada beras hasil impor yang masuk ke Tanah Air.

Kebijakan ini masih sama seperti tiga tahun terakhir yang mana Indonesia tidak mengimpor beras.

Meski demikian, Jokowi mengakui jika pemerintah memiliki MoU (nota kesepahaman) impor beras dengan Thailand dan Vietnam.

Namun, kebijakan ini hanya untuk berjaga-jaga karena situasi pandemi Covid-19 penuh ketidakpastian.

Baca juga: Jokowi Sebut Isu Impor Beras Justru Bikin Harga Gabah Anjlok

"Saya tegaskan sekali lagi berasnya (dari kedua negara itu) belum masuk," tutur kepala negara.

Sebelumnya, polemik kebijakan impor 1 juta ton beras terjadi antara Kementerian Perdagangan (Kemendag), Bulog, hingga para kepala daerah.

Menteri Perdagangan Muhammad Lurfi berpandangan impor beras perlu dilakukan untuk menjamin cadangan beras pemerintah. Ia menyebut kebijakan diambil karena serapan beras dari Perum Bulog memprihatinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com