JAKARTA, KOMPAS.com - Selama 28 tahun, Aprilia Santini Manganang hidup sebagai seorang perempuan. Ia dinyatakan sebagai perempuan dalam berbagai dokumen negara.
Aprilia bahkan menjadi atlet voli putri dengan karier yang cemerlang selama bertahun-tahun. Dia terpilih sebagai atlet tim nasional, hingga akhirnya pensiun pada akhir 2020 akibat mengalami cidera.
Sosok kelahiran 27 April 1992 itu selanjutnya berkarier di TNI. Ia berpangkat sersan dua (serda). Aprilia kemudian mulai menjalani pemeriksaan medis pada 3 Februari 2021 di RSPAD Gatot Soebroto.
Baca juga: Perjalanan Aprilia Manganang, Gabung ke TNI AD berkat Prestasi Voli
Dari pemeriksaan medis, diketahui Aprilia mengalami kelainan kelamin yang bernama hipospadia.
Sebetulnya, Aprilia terlahir sebagai laki-laki. Ia pun menjalani operasi korektif. TNI membantah bahwa ini merupakan operasi transgender.
"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabes AD dalam konferensi pers, Selasa (9/3/2021).
"Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ," ujar Andika Perkasa.
Baca juga: Istri KSAD Beri Nama Aprilia Manganang Jadi Lanang
Kini, Aprilia Santini Manganang resmi berganti nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang. Pengajuan permohonan penggantian nama itu dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Tondano.
Keputusan itu diambil oleh Majelis Hakim Nova Loura Sasube dalam persidangan penggantian nama, jenis kelamin, dan sejumlah dokumen kependudukan yang berlangsung secara virtual, Jumat (19/3/2021).
"Menetapkan pergantian nama pemohon yang semula bernama Aprilia Santini Manganang berubah menjadi nama Aprilio Perkasa Manganang," ujar Nova membacakan keputusan.
Baca juga: Sah, Aprilia Manganang Berubah Nama Jadi Aprilio Perkasa Manganang
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.