Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuknya Virus Corona B.1.1.7: Tanggapan Jokowi, Satgas Covid-19, hingga Kemenkes

Kompas.com - 05/03/2021, 17:04 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Budi menyampaikan, mutasi virus corona B.1.1.7 ini berbeda dari mutasi virus corona D.6.1.4.G; S.4.7.7.N; A.2.2.2.V dan Y.4.5.3.F.

Ia mengatakan, penularan virus corona asal Inggris lebih cepat dari varian virus corona yang ada.

"Varian B.1.1.7 lebih cepat menular 50-74 persen," ujar dia.

Baca juga: Kemenkes Minta Sampel Darah 2 TKI Cianjur yang Satu Pesawat dengan Warga Terpapar B.1.1.7

Satgas Covid-19

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas yang tidak diperlukan untuk mencegah penularan mutasi virus corona B.1.1.7.

"Kita harus proaktif melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita dengan cara tidak melakukan mobilitas yang tidak perlu sehingga penularan bisa dicegah dengan baik, sehingga mutasi pun bisa dicegah untuk terjadi," kata Wiku, Kamis.

Menurut Wiku, pemerintah sudah mengatur mobilitas pelaku perjalanan luar negeri di Indonesia untuk mencegah masuknya mutasi viruscorona asal Inggris tersebut.

Ia mengatakan, pengamanan pintu masuk ke Indonesia dirancang secara berlapis, dari mulai pengecekan suhu, tes PCR, hingga karantina.

"Untuk itu mohon saat ini kita bijak menyikapi adanya imported case ini dengan mengevaluasi dan kembali memaksimalkan mekanisme perlindungan yang sudah ada," ujar dia. 

Lembaga Eijkman

Terakhir, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio saat dihubungi Kompas.com mengatakan, vaksin Covid-19 masih efektif terhadap mutasi virus corona B.1.1.7.

"Sampai saat ini vaksin Covid-19 yang dikembangkan dianggap masih efektif menghadapi varian baru yang muncul, belum ada arahan menyesuaikan atau mengganti vaksin yang sedang dikembangkan," kata Amin, Kamis.

Baca juga: Wiku: Jika Mutasi B 1.1.7 Menyebar, Penanganan Covid-19 Lebih Sulit

Amin juga mengatakan, belum ada laporan bahwa mutasi virus corona asal Inggris berpengaruh pada penurunan vaksin Covid-19 asal Sinovac.

Oleh karena itu, ia menyarankan, dalam situasi seperti sekarang ini vaksinasi Covid-19 harus segera diselesaikan.

"Jadi kekebalan dibangkitkan masih efektif untuk varian virus yang baru ini," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com