Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITB dan Osaka University Jajaki Kerja Sama Penelitian Vaksin Covid-19

Kompas.com - 05/03/2021, 15:14 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Research Institute for Microbial Diseases (RIMD), Osaka University dalam rangka penelitian vaksin Covid-19.

Kerja sama tersebut diprakarsai oleh Konsulat Jenderal RI (KJRI) Osaka, Jepang sebagai upaya mendorong percepatan penanganan pandemi Covid-19.

Konsul Jenderal RI Osaka Diana Emilla Sari Sutikno mengatakan, kerja sama tersebut difokuskan pada kegiatan penelitian bersama.

"Tujuannya untuk mengembangkan cara produksi dan analisis vaksin model baru," ujar Diana dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri, Jumat (5/3/2021).

Ia mengatakan, pelaksanaan kerja sama akan dilakukan oleh tim vaksin ITB yang terdiri dari peneliti dengan latar belakang multidisipliner dan tim dari RIMD yang dipimpin oleh Prof Matsuura.

Baca juga: Kemenkes: Virus Corona B.1.1.7 Cepat Menular, tetapi Tak Bikin Sakit Berat

Kedua belah pihak akan saling bertukar informasi dan berbagi materi penelitian terkait vaksin Covid-19 sebagai upaya mengakhiri pandemi ini.

"KJRI Osaka sebagai pemrakarsa kerja sama akan berupaya mengawal dan memfasilitasi kerja sama agar dapat berjalan lancar," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi dan pendekatan dengan pemangku kepentingan terkait. Tujuannya adalah agar kerja sama tersebut manfaatnya bisa terwujud.

Diana mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan Jepang ini juga merupakan salah satu implementasi kerja sama bidang kesehatan yang disepakati Presiden Joko Widodo dan PM Yoshihide Suga pada kunjungan PM Suga ke Indonesia, Oktober 2020.

"Pembentukan kerja sama tersebut diawali dengan penjajakan intensif yang dilakukan KJRI Osaka kepada kedua institusi pendidikan dimaksud," ujar Diana.

KJRI Osaka pun berhasil memperoleh komitmen dari kedua belah pihak untuk melaksanakan kerja sama dan kolaborasi penting tersebut.

Hal tersebut didapatkan setelah melalui serangkaian pertemuan dengan pihak ITB dan RIMD Osaka University yang tengah melakukan penelitian terhadap virus SARS-CoV-2.

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona B.1.1.7, Satgas Minta Masyarakat Kurangi Mobilitas

Adapun penandatanganan MoU dilakukan secara daring oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Inovasi ITB I Gede Wenten dan Direktur RIMD Masato Okada pada Kamis (4/3/2021).

Selain oleh Konsul RI Osaka, penandatanganan juga disaksikan oleh Direktur Asia Timur dan Pasifik Santo Darmosumarto, Direkur Asia Tenggara Mirza Nurhidayat, dan DCM KBRI Tokyo Tri Purnajaya.

“Saya berharap dan optimistis ITB dan RIMD Osaka University dapat bekerja sama menghasilkan vaksin yang aman, bermutu dan berkhasiat, sehingga dapat memberi kontribusi nyata pada upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia dan Jepang,” ujar dia.

Sementara itu, Direktur RIMD Masato Okada mengatakan, kerja sama yang dijalin ini merupakan kerja sama antara institusi pendidikan Jepang dan Indonesia yang pertama di bidang vaksin.?

"Kerja sama tersebut juga diharapkan dapat menjadi awal bagi kolaborasi yang lebih luas yang melibatkan pemerintah, industri, hingga masyarakat dan media," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com