Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Angka Kematian Pasien Covid-19 di Indonesia Masih Lebih Tinggi Dibanding Rata-rata Dunia

Kompas.com - 04/03/2021, 22:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkap, angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia.

"Angka kematian per 3 Maret Indonesia rata-rata kematian berada di angka 2,71 persen, dunia berada di angka 2,22 persen," kata Jokowi, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Jokowi Minta Kasus Aktif Covid-19 Turun Tanpa Kurangi Testing Harian

Meski lebih tinggi dari angka dunia, Jokowi mengeklaim, persentase ini sudah jauh membaik dibandingkan dengan awal masa pandemi di Tanah Air. Ia menyebut hal itu sebagai hasil dari kerja keras seluruh pihak.

"Angka kematian ini juga sudah jauh membaik dibandingkan di awal penanganan Covid dan saya kira kerja keras kita selama ini memberikan hasil yang baik," ujarnya.

Kendati demikian, Jokowi ingin seluruh lapisan masyarakat terus berupaya menekan angka kematian pasien Covid-19.

"Kita harus bekerja keras agar angka kematian di Indonesia bisa berada di bawah angka rata-rata kematian dunia," katanya.

Baca juga: Januari hingga Juni, Jokowi Targetkan 40 Juta Orang Divaksinasi

Selain angka kematian, Jokowi juga mengungkap persentase kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

Kasus aktif merupakan pasien yang hingga saat ini masih dirawat akibat terkonfirmasi positif virus corona.

Per 3 Maret 2021, kasus aktif di Indonesia berada di angka 11,11 persen. Angka ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia sebesar 18,85 persen.

Sementara, rata-rata kesembuhan pasien Covid-19 di Tanah Air per 3 Maret 2021 mencapai 86,8 persen. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan dunia yang memcapai 78,93 persen.

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Tak Khawatir dengan Mutasi Virus Corona B.1.1.7

Jokowi mengaku, pemerintah akan terus berupaya menekan angka kematian dan kasus aktif. Bersamaan dengan itu, angka kesembuhan akan terus ditingkatkan.

Upaya ini, kata dia, perlu peran serta masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Masyarakat tetap harus melakukan protokol kesehatan 3M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com