Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Elektabilitas Prabowo Tertinggi, Ganjar-Anies Beda Tipis

Kompas.com - 22/02/2021, 15:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi apabila pemilihan presiden dilakukan saat ini.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengungkapkan, dalam simulasi semi terbuka, Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 22,5 persen diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (10,6 persen) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (10,2 persen)

"Masih Pak Prabowo yang unggul sementara 22,5 persen. Menyusul kemudian, ini boleh kita sebut sama, Pak Ganjar dan Pak Anies ini posisinya sama 10,6 (persen), 10,2 (persen) itu secara statsitik sama karena berada dalam margin of error," kata Djayadi dalam rilis survei, Senin (22/2/2021).

Baca juga: Survei Parameter Politik: Elektabilitas Prabowo Tertinggi Diikuti Anies dan Ganjar

Dalam simulasi tertutup dengan 14 nama calon presiden, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga berada di urutan teratas dengan elektabilitas 25,3 persen disusul Ganjar (14,7 persen) dan Anies (13,1 persen).

Hasil serupa juga ditunjukan dalam simulasi tertutup dengan 10 nama di mana Prabowo memperoleh 26 persen, Ganjar (15,4 persen), dan Anies (13,3 persen).

Selain tiga nama di atas, nama-nama lain yang juga masuk dalam hasil survei LSI antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Adapun alasan utama para responden dalam memilih presiden antara lain tegas/berwibawa (27,6 persen), merakyat/perhatian pada rakyat (22,5 persen), jujur/bersih dari praktik KKN (9,6 persen), dan pintar/berpendidikan (7,2 persen).

Baca juga: Survei Parameter Politik: PDI-P Jadi Partai dengan Elektabilitas Tertinggi

"Sekarang ini dua hal yang paling menonjol yang menjadi alasan utama, paling tidak sampai Januari 2021, memilih presiden itu adalah kalau dianggap memiliki personality yang tegas berwibawa, kemudian merakyat atau memiliki perhatian kepada rakyat," kata Djayadi.

Survei tersebut dilakukan terhadap 1.200 orang responden dengan metode wawancara lapangan pada 25-31 Januari 2021.

Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut hasil survei elektabilitas capres versi Lembaga Survei Indonesia:

Baca juga: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Pranowo Unggul dalam Survei Capres Vox Populi

Simulasi tertutup 14 nama:

  1. Prabowo Subianto: 25,3 persen
  2. Ganjar Pranowo: 14,7 persen
  3. Anies Baswedan: 13,1 persen
  4. Sandiaga Uno: 9,5 persen
  5. Ridwan Kamil: 6,9 persen
  6. Agus Harimurti Yudhoyono: 6,2 persen
  7. Khofifah Indar Parawansa: 4,4 persen
  8. Gatot Nurmantyo: 2,2 persen
  9. Mahfud MD: 2,0 persen
  10. Erick Thohir: 1,6 persen
  11. Puan Maharani: 0,8 persen
  12. Tito Karnavian: 0,6 persen
  13. Budi Gunawan: 0,5 persen
  14. Muhaimin Iskandar: 0,3 persen
  15. Tidak tahu/rahasia: 10,4 persen

Simulasi tertutup 10 nama:

  1. Prabowo Subianto: 26, 0 persen
  2. Ganjar Pranowo: 15,4 persen
  3. Anies Baswedan: 13,3 persen
  4. Sandiaga Uno: 10.4 persen
  5. Ridwan Kamil: 7,5 persen
  6. Agus Harimurti Yudhoyono: 6,2 persen
  7. Khofifah Indar Parawansa: 4,4 persen
  8. Gatot Nurmantyo: 2,6 persen
  9. Puan Maharani: 1,1 persen
  10. Budi Gunawan: 0,6 persen
  11. Tidak tahu/tidak jawab: 12,6 persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com