Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengungkapkan, dalam simulasi semi terbuka, Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 22,5 persen diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (10,6 persen) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (10,2 persen)
"Masih Pak Prabowo yang unggul sementara 22,5 persen. Menyusul kemudian, ini boleh kita sebut sama, Pak Ganjar dan Pak Anies ini posisinya sama 10,6 (persen), 10,2 (persen) itu secara statsitik sama karena berada dalam margin of error," kata Djayadi dalam rilis survei, Senin (22/2/2021).
Dalam simulasi tertutup dengan 14 nama calon presiden, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga berada di urutan teratas dengan elektabilitas 25,3 persen disusul Ganjar (14,7 persen) dan Anies (13,1 persen).
Hasil serupa juga ditunjukan dalam simulasi tertutup dengan 10 nama di mana Prabowo memperoleh 26 persen, Ganjar (15,4 persen), dan Anies (13,3 persen).
Selain tiga nama di atas, nama-nama lain yang juga masuk dalam hasil survei LSI antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Adapun alasan utama para responden dalam memilih presiden antara lain tegas/berwibawa (27,6 persen), merakyat/perhatian pada rakyat (22,5 persen), jujur/bersih dari praktik KKN (9,6 persen), dan pintar/berpendidikan (7,2 persen).
"Sekarang ini dua hal yang paling menonjol yang menjadi alasan utama, paling tidak sampai Januari 2021, memilih presiden itu adalah kalau dianggap memiliki personality yang tegas berwibawa, kemudian merakyat atau memiliki perhatian kepada rakyat," kata Djayadi.
Survei tersebut dilakukan terhadap 1.200 orang responden dengan metode wawancara lapangan pada 25-31 Januari 2021.
Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil survei elektabilitas capres versi Lembaga Survei Indonesia:
Simulasi tertutup 14 nama:
Simulasi tertutup 10 nama:
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/22/15325101/survei-lsi-elektabilitas-prabowo-tertinggi-ganjar-anies-beda-tipis