Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi UMKM Kurang Puas Target Vaksinasi Tahap Kedua Hanya Sasar 1,3 Juta Pedagang Pasar

Kompas.com - 17/02/2021, 16:42 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Muhammad Ikhsan Ingratubun mengaku kurang puas terhadap target vaksinasi tahap kedua yang salah satunya menyasar para pedagang pasar.

Ia mengaku tak puas lantaran target vaksinasi tahap kedua hanya menyasar 1,3 juta pedagang pasar sampai Maret 2021.

"Padahal anggota kita atau usaha mikro ini kan sangat besar. Bahwa ada 63 juta usaha UMKM, yang memang usaha mikronya itu atau rata-rata pedagang pasar dan lain-lain itu kurang lebih sekitar 60 jutaan," kata Ikhsan dalam diskusi daring yang disiarkan channel YouTube Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Menkes Sebut 115 Pasar di Jabodetabek Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19

Rasa kurang puas itu ia tunjukkan karena menurutnya, pedagang bukan hanya berada di pasar, melainkan ada pedagang lainnya yaitu pedagang tradisional hingga warung tradisional.

Peluang mereka terpapar Covid-19, kata dia, sama besarnya karena sehari-hari berinteraksi dengan pembeli.

"Jadi mungkin baiknya bukan hanya disasar pedagang pasar, tetapi warung-warung tradisional itu juga atau warung-warung modern misalnya Indomaret atau Alfamart kan ada penjaganya, penjaga tokonya, itu harusnya juga disasar," ujarnya.

Namun, menurut dia, Akumindo tetap mengapresiasi program vaksinasi tahap kedua yang menyasar pedagang pasar.

Ia menyebutkan, para pedagang pasar memang berisiko tertular atau menularkan virus karena sehari-hari paling sering berinteraksi dengan orang atau pembeli.

"Kami apresiasi sangat program pemerintah ini. Tidak apa mulai dari pedagang pasar, bahwa memang paling sering terjadi interaksi atau paling mudah untuk tertular atau menularkan Covid-19. Cuma memang jumlahnya saja kita tidak terlalu happy," ungkap dia.

Baca juga: Menkes: Vaksinasi Covid-19 Akan Dilakukan Bertahap ke Semua Pasar di Jabodetabek

Sementara itu, hadir dalam diskusi yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, pelaku UMKM yang dimaksud Ikhsan akan mendapatkan vaksinasi di tahap berikutnya.

"Masyarakat pelaku ekonomi lainnya saya kira itu akan masuk di tahap berikutnya. Itu pasti akan dapat untuk tahap berikutnya. Tapi khusus pedagang pasar itu kami mohon maaf dapat data itu dari BPJS Ketenagakerjaan dan Askrindo (Asuransi Kredit Indonesia). Jadi belum tentu jumlahnya segitu, bisa kurang, bisa lebih, pak," kata Maxi menanggapi Ikhsan.

Mendengar jawaban Maxi, Ikhsan pun memberikan saran kepada pemerintah agar dapat memanfaatkan data penerima program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk vaksinasi terhadap pelaku UMKM.

Ia menyebut pemerintah bisa menggunakan data di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM).

"Kalau hanya dipakai data di Dinas Tenaga Kerja, itu sifatya hanya pekerja informal atau pekerja di pasar-pasar. Tapi kalau untuk pendataan yang sifatnya masif atau usaha mikro, di Kemenkop UKM sudah memiliki, Pak," ucapnya.

"Di teman-teman Kemenkop UKM dengan memberikan banpres Rp 2,4 juta untuk 12 juta itu datanya sudah lengkap, di luar daripada atau sudah termasuk dari pedagang pasar," kata Ikhsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com