Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bio Farma: 1,8 Juta Dosis Vaksin Sinovac untuk Tenaga Kesehatan Ditargetkan Sampai di Daerah Tujuan Hari Ini

Kompas.com - 28/01/2021, 10:41 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Bio Farma melaporkan distribusi vaksin Covid-19 Sinovac untuk 900.000 tenaga kesehatan telah dilaksanakan pada 21-27 Januari 2021.

Untuk mengurangi risiko keterlambatan, distribusi vaksin dilakukan melalui dua jalur yaitu darat dan udara.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, estimasi ketibaan di daerah tujuan diperkirakan paling lambat pada hari ini, Kamis (28/1/2021).

"Total 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 telah dikirimkan pada tahap kedua ini. Vaksin yang dikirimkan adalah vaksin produk jadi Sinovac, yang telah dinyatakan halal dan suci oleh MUI serta mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Rabu (27/1/2021).

Ia menuturkan, standarisasi distribusi pengiriman vaksin Covid-19 meliputi keamanan dalam jalur rantai dingin sesuai rekomendasi.

Baca juga: Agar Terhindar dari Risiko, Penerima Vaksin Harus Jujur soal Kesehatannya

Selama pengiriman berlangsung, lanjutnya, vaksin Covid-19 dijaga dalam suhu tertentu yaitu pada rentang 2-8 derajat celsius.

"Posisi dan suhu selama dalam perjalanan dari Bio Farma hingga titik akhir pengantaran selalu dipantau," ujarnya.

Bambang mengatakan, distribusi vaksin bukanlah hal baru bagi Bio Farma. Menurutnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini telah berpengalaman dalam kegiatan pengiriman vaksin hingga ke pelosok negeri untuk berbagai kepentingan program imunisasi sebelum pandemi.

"Prinsip kerja distribusi vaksin dilaksanakan memenuhi standar yang berlaku yaitu good distribution practice (GDP) alias cara distribusi obat yang baik (CDOB)," jelas Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma ini.

Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa proses pendistribusian vaksin Covid-19 didukung oleh fasilitas kesehatan yang ada di seluruh Indonesia.

Hingga kini telah disiapkan lebih dari 10.000 puskesmas serta fasilitas kesehatan lainnya untuk menerima distribusi vaksin.

Ia berharap, masyarakat Indonesia bersama-sama mendukung program vaksinasi Covid-19 demi pulihnya kesehatan dan bangkitnya perekonomian.

"Vaksin bertujuan untuk mencapai herd immunity sebagai pagar bagi orang-orang yang tidak bisa divaksin karena usia atau penyakit atau faktor lain," imbuh dia.

Baca juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Wali Kota Madiun: Baik-baik Saja, yang Ada Hanya Senang

Kendati demikian, Bambang mengingatkan, meski telah divaksinasi, masyarakat tak bisa lepas dari protokol kesehatan.

"Jadi walaupun nantinya sudah divaksin Covid-19, disiplin 3M tetap diperlukan," tambahnya.

Seperti diketahui, vaksin Sinovac sudah tiba di Indonesia sebanyak 3 juta dosis.

Vaksin asal perusahaan China tersebut datang dengan dua tahap yaitu tahap pertama pada 6 Desember 2020 sebanyak 1,2 juta dosis, dan 31 Desember sebanyak 1,8 juta dosis.

Adapun prioritas pemberian vaksin pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com