JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi menyebut penguatan hubungan personel TNI-Polri di akar rumput menjadi tantangan tersendiri bagi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Pasalnya, kedua prajurit di level tersebut kerap kali bersitegang, bahkan berujung terjadinya pelanggaran serius.
Menurutnya, penguatan hubungan dengan TNI tidak bisa hanya dilakukan dengan sesi formalitas bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
"Ini bukan persoalan yang bisa diselesaikan cuma lewat aksi foto, nyanyi bareng dan pidato-pidato yang bertema sinergitas dan kekompakan. Kalau seperti itu terus, jangan heran kalau gesekan yang menelan kerugian personel dan material akan berulang terus," ujar Fahmi kepada Kompas.com, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Harapan kepada Jenderal Listyo Sigit...
Fahmi mengibaratkan, gesekan yang kerap terjadi antara personel TNI-Polri layaknya penyakit kambuhan.
Menurutnya, gesekan ini terus terulang karena masing-masing pihak tidak pernah ada upaya untuk memperbaiki hubungan secara serius.
Situasi ini kian parah karena prajurit TNI-Polri pada dasarnya dicetak bermental juara. Ketika ada kesalahan dan kekalahan, justru itu akan dianggap memalukan.
Untuk itu, ia menyarankan supaya ada komitmen bersama yang lebih tegas untuk membenahi internal masing-masing.
Mengingat, pemicu gesekan di antara keduanya karena persoalan egosektoral, superioritas, kebanggaan, jiwa korsa yang dipompa berlebihan, yang kemudian berekses rendahnya penghormatan dan hadirnya ketidaksukaan pada pihak lain.
Menurut Fahmi, kunci dari permasalahan ini adalah pembenahan praktik kepemimpinan, terutama bagi perwira di lapangan.
"Merekalah yang mestinya paling dulu menerapkan kedisiplinan, kepatuhan dan kesadaran untuk tidak melakukan tindakan yang memalukan dan merusak nama baik korps, dan ini akan menjadi teladan bagi para personel di bawahnya," tegas Fahmi.
Baca juga: Kenang Dirinya Diantar Idham Azis ke DPR, Listyo Sigit: Terima Kasih, Bapak Jenderal
Diberitakan, Presiden Joko Widodo melantik Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021).
Posisi baru ini membawanya mendapat kenaikan pangkat, dari komisaris jenderal menjadi jenderal polisi.
Pengangkatan Sigit sebagai Kapolri dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dengan demikian, Sigit resmi menjadi Kapolri menggantikan Idham Azis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.