Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Sangat Nyata untuk Petani dan Nelayan

Kompas.com - 26/01/2021, 10:05 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, dampak perubahan iklim tengah dirasakan dalam kehidupan masyarakat saat ini. 

Terutama, kata dia, dampak itu dirasakan oleh para nelayan, petani, dan masyarakat yang tinggal di wilayah kepulauan.

"Dampak (perubahan) iklim sangat nyata di hadapan kita, apalagi untuk negara-negara kepulauan seperti Indonesia," ujar Jokowi dalam sambutannya untuk "Climate Adaptation Summit 2021" yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (26/1/2021).

"Perubahan siklus iklim mengharuskan petani dan nelayan beradaptasi menghadapi ketidakpastian," lanjutnya.

Salah satu dampak perubahan iklim yaitu meningkatnya permukaan air laut, sehingga mengharuskan penduduk yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau kecil untuk dapat tetap bertahan.

Baca juga: Jokowi Bertolak ke Sumsel Resmikan Jalan Tol Kayu Agung-Palembang

Selain itu, perubahan iklim juga dinilai turut menjadi penyebab meningkatnya bencana alam, khususnya banjir dan kekeringan.

"Ini mengharuskan rakyat bersiap siaga. Pandemi Covid-19 membuat tantangan semakin kompleks dan berat," tutur Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan semua pihak harus mengambil langkah luar biasa untuk menghadapi dampak perubahan iklim.

Pertama, semua negara harus memenuhi kontribusi nasional dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

Kedua seluruh potensi masyarakat harus digerakkan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca juga: Jokowi Tunjuk BKKBN Pimpin Percepatan Penurunan Stunting

Di Indonesia sendiri, masyarakat dilibatkan dalam program "Kampung Iklim" yang mengajak puluhan ribu desa.

Ketiga, kemitraan global antara negara besar, menengah dan berkembang harus diperkuat.

"Keempat, kita harus terus meningkatkan pembangunan hijau untuk dunia yang lebih baik," tambah Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com