Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemensos Pastikan Beri Kebutuhan Terbaik bagi Kelompok Rentan Korban Gempa di Sulbar

Kompas.com - 20/01/2021, 07:09 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Kementerian Sosial (Kemensos) Alam M Safii Nasution memastikan pihaknya telah memberikan pelayanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan bagi kelompok rentan korban gempa di Sulawesi Barat.

Safii menyebut, kelompok rentan penyintas gempa tersebut terdiri dari lansia, ibu hamil dan anak-anak. Mereka, kata Safii, telah ditempatkan di tenda khusus yang telah disiapkan.

"Mereka kita tempatkan di tenda khusus yang punya sekat dan sirkulasi udara memadai. Ini kita berikan supaya mereka merasa nyaman,” kata Safii dikutip dari siaran pers Kemensos, Selasa (19/1/2021).

“Nah mereka yang mengungsi di tenda-tenda tidak layak dan tersebar kita pindahkan ke tenda Covid-19," kata dia.

Selain itu, Kementerian Sosial juga menyediakan makanan dan kebutuhan logistik lainnya seperti susu bayi, makanan siap saji, popok bagi seluruh penyintas gempa di Sulbar.

"Tidak hanya berhenti disitu saja. Kami juga melakukan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi penyintas untuk memulihkan trauma akibat gempa," ucap Safii.

Baca juga: Korban Gempa Harus Antre Berjam-jam di Rumah Wakil Bupati Mamuju untuk Dapat Bantuan

Tim LDP Kemensos berasal dari unsur Tagana, Tenaga Kesejahteran Sosial Kecamatan (TKSK) dan SDM Program Keluarga Harapan dengan berbagai latar belakang keahlian.

"Tim ini terdiri dari Pekerja Sosial, Penyuluh Sosial, dan 9 Psikolog. Petugas yang dikerahkan berasal dari tim LDP pusat 10 orang, Tagana setempat ada 12 orang dan TKSK 6 orang. Sedangkan untuk SDM PKH setempat sebanyak 17 orang," papar Safii.

Safii menjelaskan, mekanisme layanan yang diberikan di masa pandemi ini nantinya akan dibagi menjadi kelompok kecil di dalam tenda Covid-19.

Hal ini, kata Safii, dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Ini sesuai kategori kelompok rentan masing masing maksimal 10 orang per kelompok," kata Safii.

Lebih lanjut, Safii menuturkan, layanan yang diberikan antara lain berupa konseling, permainan bagi anak-anak, pemberian kuis dan permainan sejenisnya.

Baca juga: Basarnas: Korban Meninggal Gempa Sulbar Bertambah Jadi 90 Orang

"Agar mereka dapat melupakan trauma terhadap kejadian gempa ini dan kembali hidup normal," tutur dia.

Kementerian Sosial memperkirakan saat ini ada sekitar 1.500 hingga 2 ribu pengungsi sejak gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 6,2 melanda Sulawesi Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com