Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Kerja Sama UMKM dengan Perusahaan Besar Bisa Beri Kontribusi Signifikan Terhadap Perekonomian Nasional

Kompas.com - 18/01/2021, 10:36 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengimbau para pegiat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat memanfaatkan kontrak kerja sama dengan perusahaan besar sebaik mungkin.

Menurut Jokowi, kontrak antar kedua belah pihak harus dapat berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi.

"Saya mengajak bapak, ibu saudara-saudara untuk menjamin agar kontrak ini betul-betul memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam agenda Penandatanganan Kerja sama Dalam Rangka Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan UMKM di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (18/1/2021).

Oleh karenanya, Presiden menyebut setidaknya ada tiga hal yang harus dicapai dalam kerja sama ini.

Pertama, kontrak kerja antara UMKM dan perusahaan besar harus berlangsung secara berkelanjutan dan tidak hanya sekali.

Baca juga: Senin Pagi, Jokowi Akan Bertolak ke Kalimantan Selatan Tinjau Banjir

"Tapi terus menerus. Kemudian terus meningkat nilainya serta meningkat pula luas cakupannya. Kalau sekarang mungkin baru Rp 1 miliar, tahun depan Rp 5 miliar, tahun depannya lagi bisa Rp 10 miliar," ungkap Jokowi.

"Tahun depannya lagi bisa Rp 100 miliar. Itu yang kita inginkan sehingga secara signifikan meningkatkan kelas dan daya saing UMKM kita di pasar global. Itu penting," lanjutnya.

Kedua, UMKM diminta mau terus belajar saat kerja sama dilakukan.

Jokowi menyarankan supaya UMKM terus meningkatkan kualitas produk, memperbaiki manajemennya, serta memperbaharui desain produk sesuai keinginan pasar.

"Semua diperbaiki dan agar bisa memanfaatkan kerja sama kolaborasi dengan perusahaan besar ini untuk bisa menaikkan level kelasnya pelan-pelan. Syukur bisa cepat ya," tutur Jokowi.

Baca juga: Jokowi Teken Perpres Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme

Ketiga, kemitraan antara UMKM dengan perusahaan besar seperti ini sebaiknya terus diperluas.

Jokowi mencontohkan kondisi neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar Rp 21,7 miliar dolar Amerika Serikat pada 2020.

"Ini kalau data-datanya seperti ini dan benar, eksportir bisa mengajak UMKM, maka bisa segera menaikkan kelas," tambah Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com