JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, sejauh ini Indonesia sudah mengajukan pengadaan vaksin Covid-19 dari jalur multilateral. Pengajuan tersebut sesuai persyaratan yang ditentukan oleh Covax.
Covax merupakan koalisi global untuk memerangi epidemi dan memastikan akses yang adil terhadap vaksin di seluruh dunia. Koalisi ini didirikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Aliansi Vaksin Dunia (GAVI), dan CEPI.
"Khusus untuk Indonesia, kita sudah sampaikan submission yang dipersyaratkan Covax," kata Retno, dalam keterangan pers yang disampaikan secara virtual, Rabu (13/1/2021).
Baca juga: Menlu Sebut Vaksin dari Diplomasi Jalur Multilateral Kemungkinan Tersedia Kuartal II 2021
Pengajuan pertama pada 16 Oktober 2020 dengan menyampaikan surat expression of interest yang ditandatangani Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan RI.
Kemudian oada 27 November 2020, Indonesia mengajukan formulir permintaan bantuan teknis.
Selanjutnya, formulir permintaan vaksin bagian A pada 7 Desember 2020 dan formulir vaksin bagian B terkait indemnifikasi pada 8 Januari 2021.
"Submisi berikutnya adalah form cold chain equipment (CCE) support request terkait kapasitas teknisi penyediaan sistem pendingin vaksin pada kuartal I-2021, merujuk pada tenggat waktu di mana kita harus menyampaikan form CCE tersebut," kata Retno.
Baca juga: Menlu: Target Pengadaan Vaksin Maksimal 20 Persen Populasi Tidak Mudah
Pengajuan tersebut merupakan proses agar pengadaan vaksin dari jalur multilateral bisa terlaksana bagi negara-negara Advance Market Commitment Engagement (AMC EG).
Negara AMC adalah negara yang akan memperoleh akses vaksin Covid-19 sebesar 20 persen dari populasi total negaranya melalui Covax.
Retno mengatakan, sejauh ini komunikasi dengan WHO dan GAVI dilakukan sangat intensif.
Berdasarkan komunikasi itu, kemungkinan vaksin yang sudah diamankan Indonesia dari jalur multilateral ini akan tersedia pada kuartal II-2021.
"Kami melihat adanya tren kemajuan. Jika diawal vaksin track multilateral ini kemungkinan besar tersedia kuartal III atau IV-2021, maka dalam komunikasi terakhir ini kemungkinan sudah tersedia pada kuartal II-2021," ujar Retno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.