JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, temuan kasus harian Covid-19 yang menembus angka 9.000 kasus pada Kamis (7/1/2021) telah memberi sinyal bahaya.
Pasalnya, menurut dia, hal ini menjadi gambaran bahwa masih adanya sikap abai masyarakat terhadap protokol kesehatan.
"Temuan minggu ini sangatlah berbahaya. Karena menggambarkan adanya sikap abai di tengah masyarakat atas pentingnya penerapan protokol kesehatan," kata Wiku dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/1/2021).
Namun, ia mengatakan bahwa sikap abai tersebut bukan menjadi satu-satunya kesalahan masyarakat.
Baca juga: Wakil Ketua DPR: PPKM Langkah Tepat untuk Dukung Program Vaksinasi Covid-19
Sebab, menurutnya hal ini juga menunjukkan tidak berhasilnya penegakan dan pengawasan dari masing-masing pemerintah daerah (pemda).
Wiku menjabarkan, tren kepatuhan protokol kesehatan dan penambahan kasus positif mingguan berdasarkan data grafik perbandingan.
Ia melihat adanya penurunan kepatuhan sejalan dengan meningkatnya penambahan kasus positif.
"Pada periode Oktober - Desember 2020, kepatuhan memakai masker rata-rata diatas 70 persen, untuk menjaga jarak dan menjauhi kerumunan berada di atas angka 60 persen," jelas Wiku.
Baca juga: Data Kita, 50 Persen Pasien Covid-19 Meninggal Tanpa Komorbid, Jangan Abai
Sementara itu, pada Desember 2020, kepatuhan memakai masker berada di angka 55 persen atau turun 28 persen.
Untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan, kata dia, juga turun ke angka 39 persen atau turun 20 persen.
"Membandingkan dengan grafik tren penambahan kasus positif mingguan, ada kenaikan drastis pada rentang Oktober - Desember 2020 dengan persentase peningkatan di angka 113 persen, jika dibandingkan pada Minggu pertama September 2020," ungkapnya.
Artinya, jelas Wiku, dengan penurunan kepatuhan protokol kesehatan yang hanya sebesar 20 dan 30 persen, mengakibatkan penambahan kasus positif lebih dari 100 persen.
Baca juga: Pengaruh Covid-19 pada Kekebalan Tubuh, Makin Tua Makin Lemah
"Ini bukan suatu kebetulan, data telah dengan nyata menunjukkan tren kepatuhan menurun berbanding lurus dengan tren penambahan kasus positif mingguan yang semakin meningkat," imbuh dia.
Oleh karena itu, kembali Wiku menegaskan agar masyarakat patuh dan saling mengingatkan serta menegur orang-orang terdekat yang melanggar protokol kesehatan.
Sementara itu, bagi pemda, dia berharap agar selalu mengakses dan memantau data kepatuhan protokol kesehatan melalui sistem Bersatu Lawan Covid Perubahan Perilaku.
Menurutnya, hal itu dapat menjadi dasar mengambil tindakan tegas dalam mengakukan disiplin protokol kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.