JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan, wacana kenaikan ambang batas parlemen menjadi 5 hingga 7 persen bakal sangat memberatkan partainya jika betul-betul terjadi.
Sebab, di Pemilu 2019, PPP hanya meraih 6,3 juta suara atau 4,52 persen suara nasional. Angka itu mepet dengan ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
"Kalau parliamentary threshold itu tetap dinaikkan menjadi 5 persen atau 7 persen, sungguh berat sekali bagi Partai Persatuan Pembangunan," kata Suharso dalam acara tasyakuran hari lahir PPP ke-48 yang digelar secara daring, Selasa (5/1/2021).
Karena itu, Suharso mengingatkan para kader PPP bahwa ada pekerjaan besar menghadapi Pemilu 2024.
Baca juga: Suharso Monoarfa Ingatkan Kader Kerja Keras agar PPP Lolos ke Parlemen pada 2024
Ia mengatakan PPP harus lolos ambang batas parlemen agar bisa menempatkan para kader di Senayan.
"Yang penting sekarang adalah bagaimana kita bisa lolos parliamentary threshold pada tahun 2024. Sebuah pekerjaan raksasa yang luar biasa beratnya," ucapnya.
Target besar PPP yaitu bisa melampaui perolehan suara partai pada 1999. Perihal target itu sebelumnya juga disampaikan Suharso dalam Muktamar IX PPP pada 19 Desember 2020.
Pada Pemilu 1999, PPP berhasil meraup 11.329.905 suara. Setelah itu, suara PPP terus menurun di tiap pemilu.
"Target suara yg ingin dicapai oleh Partai Persatuan Pembangunan setidak-tidaknya satu suara di atas jumlah suara yang pernah kita peroleh pada tahun 1999. Dan itu artinya hampir dua kali lipat pada tahun 2019 yang lalu," ujar Suharso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.