Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Penjemputan Pasien Covid-19 Bisa Dilakukan secara Rombongan

Kompas.com - 11/12/2020, 16:45 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian menyebutkan, penjemputan pasien Covid-19 menuju ke fasilitas kesehatan saat ini bisa dilakukan secara rombongan.

Lantaran pasien yang harus dijemput semakin banyak, kini penjemputan tidak lagi dilakukan secara individu seperti dahulu.

"Kalau dulu kita hanya menjemput satu orang satu ambulans untuk menghindari penularan, tapi sekarang tesnya sudah lumayan banyak (kasus Covid-19), di Jakarta sendiri sudah 30.000 (kasus) per hari, maka kita bisa menjemput dengan secara berombongan," kata Andre dalam tayangan YouTube BNPB Indonesia, Jumat (11/12/2020).

Andre mengatakan, proses penjemputan pasien Covid-19 memerlukan koordinasi sejumlah pihak.

Baca juga: Penjelasan Kepala Puskesmas Ciracas soal Puluhan Pasien Covid-19 Dievakuasi Pakai Bus Sekolah

Mulanya, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 melalui tes PCR harus menghubungi Satgas RT, RW, atau puskesmas terdekat.

Kemudian, Satgas dan puskesmas akan memberikan rekomendasi, apakah pasien perlu dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19 atau cukup ke tempat isolasi mandiri.

Jika diputuskan untuk pasien dibawa ke rumah sakit, Satgas akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk memastikan ketersediaan ruangan.

Setelah ruangan pasien dipastikan tersedia, ambulans milik Satgas Penanganan Covid-19 daerah akan melakukan penjemputan.

Baca juga: Tersisa 240 Tempat Tidur Isolasi untuk Pasien Covid-19 di Jakarta Barat

"Kita juga sebagai Satgas mengelola 13 ambulans di Jabodetabek dan Banten yang bisa dihubungi, ada hotline-nya juga untuk pelayanan penjemputan dari rumah maupun dari puskesmas apabila sudah mendapatkan rekomendasi," ujar Andre.

Andre menambahkan, seandainya masyarakat sekitar khawatir terhadap penjemputan pasien, maka lokasi penjemputan dapat disesuaikan ulang.

"Kalau masih ada stigma sayangnya di masyarakat, kita jemputnya di puskesmas atau tempat yang sudah dikondisikan bersama Satgas RT maupun Satgas RW," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, baru-baru ini beredar video Puskesmas Ciracas yang memberangkatkan 72 pasien Covid-19 ke beberapa rumah sakit rujukan dalam satu hari.

Baca juga: 7 Tenaga Medis Positif Covid-19, Dua Puskesmas Ditutup

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah warga yang disebut positif Covid-19 dari Ciracas memasuki bus sekolah. Beberapa ibu bahkan terlihat membawa anaknya.

"Persiapan evakuasi dari Puskesmas Ciracas, 72 orang diisolasi ke Wisma Atlet Tower 6, 7, dan 8. Ada balita," ucap seseorang dalam video tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Ciracas Sunersih angkat bicara. Ia pun tak membantah aktivitas yang terekam dalam video itu.

"Itu benar, tetapi itu keberangkatan untuk hari Senin (7/12/2020). Rencananya 72 pasien, tetapi yang jadi dirujuk 69 pasien. Itu satu kecamatan, biasa itu," kata Sunersih saat dihubungi, Jumat (11/12/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com