Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Meningkat, Rekrutmen Relawan Tenaga Kesehatan Kembali Dibuka

Kompas.com - 11/12/2020, 16:25 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Andre Rahadian menyebut, pihaknya kembali membuka rekrutmen relawan penanganan pandemi virus corona.

Dengan meningkatnya kasus Covid-19 belakangan, setidaknya dibutuhkan 1.000 relawan tambahan.

"Mengingat peningkatan kasus yang masih terus tinggi dan juga kesiapan beberapa rumah sakit terutama rumah sakit rujukan serta wisma isolasi mandiri di hampir semua provinsi yang dibuka, kebutuhan relawan medis yang memiliki STR (surat tanda registrasi) baik dokter maupun perawat itu masih cukup tinggi," kata Andre melalui tayangan YouTube BNPB Indonesia, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Distribusi Vaksin Covid-19 Dorong Rupiah Menguat

Menurut Andre, rekrutmen dibuka untuk dokter umum, perawat, apoteker, hingga tenaga kesehatan yang bertugas melakukan tracing. Para relawan ini nantinya akan ditempatkan di berbagai rumah sakit dan puskesmas.

Terhitung sejak awal pandemi, setidaknya sudah ada 5.000 relawan yang terdaftar. Ribuan relawan itu bertugas di sejumlah fasilitas kesehatan yang tersebar di Tanah Air.

Relawan-relawan yang baru kelak akan ditempatkan di fasilitas kesehatan yang masih membutuhkan bantuan, seperti Wisma Atlet Jakarta yang masih butuh sekitar 200 relawan, serta sejumlah rumah sakit atau puskesmas di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Kita bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan khususnya BPPSDM (Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia) Kementerian Kesehatan untuk melakukan perekrutan," ujar Andre.

Andre berharap, dengan adanya relawan tambahan kelak, kebutuhan pembukaan fasilitas kesehatan yang baru dapat terpenuhi. Diharapkan pula, rotasi tenaga kesehatan dapat berjalan dengan lebih baik jika relawan terus bertambah.

Dengan meningkatnya kasus Covid-19, tak diharapkan tenaga kesehatan mengalami beban yang berlebih dalam menangani pasien sehingga justru membahayakan diri mereka sendiri.

"Jadi mudah-mudahan dengan upaya kita bersama-sama untuk mengajak relawan-relawan ini makin banyak yang tertarik, makin banyak yang mau memberikan waktu dan tenaganya untuk sama-sama membantu saudara-saudara sebangsa," kata Andre.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap bahwa ada 10 provinsi yang mencatat kenaikan kasus Covid-19 pada pekan terakhir.

Data tersebut dihitung sejak 30 November- 6 Desember 2020 dan diperbandingkan dengan pekan sebelumnya, yakni 23-29 November 2020.

Baca juga: Jelang Sekolah Tatap Muka, Siswa Diingatkan Tak Euforia Meski Vaksin Covid-19 Sudah Ada

"Berdasarkan data tersebut, Jawa Barat mencatatkan kenaikan tertinggi yaitu naik 3.785 kasus atau 102 persen," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/12/2020).

Urutan kedua adalah Papua yang mencatatkan kenaikan sebesar 1.813 kasus atau 752,2 persen.

Posisi selanjutnya secara berturut-turut ada Jawa Timur (naik 725 kasus), Sulawesi Selatan (naik 367 kasus), Kalimantan Timur (naik 291 kasus), Bali (naik 278 kasus), DIY (naik 249 kasus), Jambi (naik 178 kasus), Sulawesi Utara (naik 147), dan Kalimantan Selatan (naik 133 kasus).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com